PDIP Gandeng Yenny Wahid Cegah Ujaran Kebencian Selama Pilkada

Di antara kerja sama ini ada soal kuliner Nusantara

Jakarta, IDN Times - Kunjungan sejumlah kader PDI Perjuangan (PDIP) ke keluarga Abdurrahman Wahid atau Gus Dur berbuah manis. Putri Gus Dur yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif The Wahid Institut, Yenny Wahid, menyambut baik ajakan PDIP untuk bekerja sama terkait berbagai hal.

1. Mengkampanyekan kuliner nusantara

PDIP Gandeng Yenny Wahid Cegah Ujaran Kebencian Selama PilkadaIDN Times/Margith Juita Damanik

Menurut Yenny, dirinya bersama kader PDIP yang dipimpin Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, membicarakan banyak hal, salah satunya terkait kampanye kuliner nusantara.

"Mas Hasto dan PDIP untuk mengkampanyekan kuliner Nusantara, kami melihatnya mempunyai sebuah tujuan mulia, yakni menguatkan kembali identitas budaya Indonesia, terutama kearifan lokal," ucap Yenny usai berdiskusi dengan Hasto di The Wahid Institute, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 5 Februari 2018.

Hasto dan rombongan politikus PDIP memang terlihat membawa banyak makanan khas Indonesia saat berkunjung ke The Wahid Institut, mulai dari soto, sate, sampai jajanan pasar.  

"Kami sangat mengapresiasi kedatangan Hasto, khususnya mengkampanyekan soal kuliner Nusantara ini. Ini tentu akan makin menguatkan rasa kebangsaan kita," ujar Yenny.

Baca juga: Soal Kampanye, KPU Minta Peserta Pilkada Tak Nyolong Start

2. Bicara soal ancaman kebangsaan

PDIP Gandeng Yenny Wahid Cegah Ujaran Kebencian Selama Pilkadaabc.net.au

Selain kuliner nusantara, Yenny menuturkan, dirinya bersama PDIP berbincang masalah kebangsaan yang terjadi sekarang ini.

"Kami bicara soal ancaman yang bisa mengancam ideologi Pancasila dan UUD 45. Kemudian kita punya komitmen bersama untuk kerja sama ke depan sesuai kapasitas masing-masing untuk mencari solusinya," ujar dia.

Ke depan, Yenny berharap, dapat terjalin kerja sama antara pihaknya dengan PDIP. Terutama dalam membangun kesepahaman mengenai pentingnya penguatan kembali nilai keindonesiaan dan toleransi.

"Nah, kami mohon dukungan, terutama dari kepala daerah yang berafiliasi langsung kepada PDIP untuk dapat mendukung program penguatan ekonomi dan toleransi di masyarakat," kata dia.

3. Membahas gizi buruk di Asmat

PDIP Gandeng Yenny Wahid Cegah Ujaran Kebencian Selama PilkadaIDN Times/Margith Juita Damanik

Tak hanya itu, Yenny juga membicarakan masalah kondisi gizi buruk di Asmat, Papua, terutama soal gizi buruk dan ibu hamil di sana. 

"Kami juga mendorong agar PDIP mengaktifkan kembali program-progeam yang menyasar ibu hamil, soal ASI ke ibu-ibu. Ini penting sekali karena banyak gizi buruk terjadi karena ibu-ibunya tidak menyusui. Dengan jaringan PDI yang luas sampai ke desa-desa, kami berharap kampanye gizi susu ini bisa disinergikan," ujar dia.

4. Gandeng PDIP melawan kelompok penyebar ujaran kebenciaan

PDIP Gandeng Yenny Wahid Cegah Ujaran Kebencian Selama PilkadaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain itu, Yenny berharap, PDIP dapat memanfaatkan jaringan untuk mencegah terjadinya ujaran kebencian menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019. 

"Ada kelompok sengaja menyebar narasi kebencian, ini harus kita cegah. Karena begitu konflik, apalagi bersifat SARA, itu dampaknya selalu massif dan mematikan. Jadi kita harus berusaha untuk mencegah konflik SARA di Indonesia," ujar dia.

Yenny juga menginginkan calon-calon yang diusung PDIP pada Pilkada, mereka yang mampu memperjuangkan nilai toleransi, kebersamaan, dan kepedulian besar terhadap masyarakat kecil. 

"Saya rasa itu sudah selaras. Saya tentu senang Pak Hasto punya kesadaran yang sama, bahwa persoalan bangsa sangat besar dan gak bisa diatasi hanya satu kelompok saja, tapi harus ada sinergi dari semua, anggota masyarakat maupun organisasi politik," Yenny menambahkan.

Baca juga: Sudah Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Nyono Masih Bisa Maju di Pilkada

Topik:

Berita Terkini Lainnya