Pengelola Gedung BEI: Usia Bangunan Sudah 20 Tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengelola gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Farida Riyadi menyebutkan usia bangunan Tower 2 dimana terjadi ambruknya selasar pada Senin (15/1) diperkirakan telah mencapai 20 tahun.
"Usia bangunan (Tower 1) dibangun sekitar tahun 1994-1995. Sedangkan tower 2 dibangun pada tahun 1997-1998," katanya saat ditemui awak media di Gedung BEI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga: 32 Korban Selasar Ambruk Gedung BEI Dilarikan ke RS Siloam Semanggi
1. Mengikuti pemeriksaan berkala
Farida juga mengatakan, sejak dua bangunan dioperasionalkan belum pernah mengalami perubahan secara signifikan hingga saat ini.
"Sejak awal tidak ada perubahan. Yang pasti pemeriksaan setiap tahunnya selalu dilakukan. Terakhir Mei 2017. Izinnya pun diperpanjang" jelasnya.
Menanggapi struktur bangunan yang ambruk, dirinya enggan memberikan tanggapan lebih lanjut.
"Soal itu, saya tidak berkompeten. Karena ada ahli yang bisa memberikan penjelasan. Kita masih menunggu hasil labfor," jelas Farida.
Baca juga: Ini Daftar Korban Ambruknya Selasar Gedung BEI
2. Puluhan lapak penyewa mengalami kerusakan
Facebook/@HumasPoldaMetroJaya
Berdasarkan data yang dimiliki pengelola gedung, ada 20 penyewa atau kios yang terkena dampak dari peristiwa tersebut. Ia juga menyebutkan semua biaya pengobatan korban ditanggung oleh pihak pengelola.
"Korban akan ditanggung gedung BEI. Oleh karenanya,pimpinan kita sudah datangi rumah sakit terkait pembiayaan korban," jelasnya.
3. Operasional tetap berjalan
Meski dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan oleh petugas, Farida menjamin keberlangsungan kegiatan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Untuk kegiatan Selasa (16/1), Gedung BEI akan beroperasi normal. Terutama untuk Tower satu. Perdagangan bursa juga normal dan akan berlanjut. Untuk Tower dua masih menunggu hasil labfor," tambahnya.
Baca juga: Berikut Kronologi Runtuhnya Selasar Tower 2 Bursa Efek Indonesia