Ini Kronologisnya Dokter Helmi Mendapatkan Senpi Ilegal untuk Membunuh Istrinya

Wow ini satu jaringan

Jakarta, IDN Times - Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka kepemilikan senjata api (senpi) ilegal, aparat kepolisian dari Polda Metro Jaya menemukan tersangka pembunuhan dokter Letty, Helmi, ternyata membeli senjata api yang digunakan untuk membunuh istrinya tersebut melalui media sosial.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan Helmi berkomunikasi dengan Roby Yogianto (27) secara online pada 11 Oktober 2017 silam.

Dan mendapatkan tawaran dari Roby untuk membeli senjata api. 

Baca juga: Polisi Tangkap Dokter Kecantikan Penjual Senjata Api Ilegal

Ini Kronologisnya Dokter Helmi Mendapatkan Senpi Ilegal untuk Membunuh IstrinyaIDN Times/Vanny El Rahman

Dari hasil kesepakatan tersebut, Roby menjual senjata api ilegal jenis revolver seharga Rp 18 juta dengan ongkos kirim sebanyak Rp 2 juta dari Surabaya ke Jakarta kepada Helmi. 

"Begitu tiba di Jakarta, senjata api tersebut diantar langsung ke klinik Helmi pada tanggal 17 Oktober, dengan 6 butir peluru,"jelasnya. 

Beberapa hari kemudian, Helmi membeli amunisi tambahan untuk rovelver tersebut sebanyak 12 butir pada tanggal 30 Oktober dengan harga Rp, 1,5 juta. 

"Setelah mendapatkan kiriman senjata api bersama 6 butir peluru, tersangka Helmi memesan lagi 12 butir peluru dengan harga Rp 1,5 juta untuk revolvernya,"jelasnya. 

Ini Kronologisnya Dokter Helmi Mendapatkan Senpi Ilegal untuk Membunuh IstrinyaIDN Times/Vanny El Rahman

Setelah ditelusuri lebih lanjut, tim gabungan Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya pun mengembangnya ke wiayah Jawa Timur.

"Tanggal 28 November, tim gabungan Jatanras menangkap Roby di Banyuwangi. Setelah didalami, tersangka ini rupanya dapat dari Sony Sujanto, seorang dokter yang punya toko online aksesoris shotgun," bebernya kepada awak media

Sehari kemudian, tim gabungan mengamankan Sony Sujanto di Surabaya. 

Ini Kronologisnya Dokter Helmi Mendapatkan Senpi Ilegal untuk Membunuh IstrinyaIDN Times/Vanny El Rahman

Dia adalah dalang dibalik pengedar senjata api ilegal ke dokter Helmi. 

"Sudah kita tangkap S dan kita telusuri kalau dia tidak memiliki izin penjualan senjata," tambah Nico.

Melalui keterangan Sony, diduga motif penjualan senjata api Roby kepada Helmi adalah motif ekonomi.

"R mendapat senjata dari S dengan harga Rp. 10 juta. Kemudian, dijual dengan harga Rp. 18 juta kepada H. Berarti ada untung di situ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuno.

Ini Kronologisnya Dokter Helmi Mendapatkan Senpi Ilegal untuk Membunuh IstrinyaIDN Times/Vanny El Rahman

Keterangan pun ditambahkan oleh Nico kalau Sony memiliki hobi berkaitan dengan airsoftgun. 

Namun, dirinya melakukan pelanggaran ketika mendatangkan amunisi dan memodifikasinya menjadi senjata yang bisa digunakan untuk peluru tajam.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum AKBP Hendy Febrianto Kurniawan juga mengatakan senjata api ilegal yang dibeli Helmi dari Roby merupakan Revolver berkaliber 38.

Sedangkan untuk senjata api yang ditemukan lainnya (jenis FN), masih dilakukan pengembangan.

"Kita masih fokus pada revolver dulu. Karena senjata itu yang digunakan untuk membunuh dokter Letty yang merupakan istri tersangka dengan enam kali tembakan,"jelansnya. 

Baca juga: Buntut Penembakan Dokter Letty, Polisi Ungkap Produksi Senjata Ilegal 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya