Tanpa Syarat, PKS Hanya Ingin Gerindra Pilih Kadernya Jadi Cawapres

2. PKS tak menutup kemungkinan partai lain bergabung koalisi

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Terkait surat perjanjian yang dimiliki PKS dan Gerindra, Mardani menjelaskan jika tidak ada paksaan dari pihak PKS kepada Gerindra. Keduanya tetap saling harmonis dan saling membutuhkan.

“Hubungan komunikasi Pak Prabowo dengan Pak Shohibul hampir tiap hari dan sekarang kalau prosedurnya Gerindra sudah punya satu nama, PKS sudah punya 9 nama,” ujar dia.

Ia pun melanjutkan, jika nantinya PAN bergabung bersama koalisi Gerindra dan PKS, PAN pun diperbolehkan mengajukan nama.

“Semuanya nanti ditaruh di atas meja, kita bincang sama-sama. PKS pengen cawapres,” tambah Mardani.

3. PKS tidak takut dikhianati Gerindra

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Mardani juga mengaku bila partainya tak takut nantinya akan dikhianati oleh Gerindra. Menurutnya, PKS dan Gerindra telah terikat Koalisi Merah Putih (KMP) sejak 2014.

“Kalau PKS dengan Gerindra punya hubungan yang dalam, kami sudah di KMP dari 2014 sampai sekarang saling setia dan kami tetap yakin. Dan yang lain mau gabung monggo boleh. Kami senang,” jelas Mardani.

4. Bukan tak mungkin PKS akan tinggalkan Gerindra

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Mardani juga mengatakan telah menyiapkan skenario terburuk jika tawaran PKS tidak dipilih oleh Gerindra. Jika itu terjadi, kata dia, bukan tak mungkin PKS meninggalkan koalisi.

“Ya semua kondisi akan dihitung dikaji kalau ternyata kajiannya positif lanjut, kalau ternyata negatif belum tentu lanjut,” ungkap Mardani.

Mardani tetap konsisten bahwa mengajukan ke-9 nama bukanlah syarat, melainkan PKS hanya ingin Gerindra mengambil pendamping dari kadernya.

“Gak ajukan syarat. PKS pokoknya minta cawapresnya dari PKS,” ucapnya.

Baca juga: Anis Matta dan Aher Kandidat Terkuat dari PKS di Pilpres 2019

5. PKS ingin Gerindra segera deklarasi capres sekaligus cawapres

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Menurut Mardani, Gerindra seharusnya bisa mempercepat deklarasi calon presiden sekaligus calon wakil presiden secara bersamaan. Ia menjelaskan ada tiga hal kenapa deklarasi harus segera di deklarasikan.

“Satu, Jokowi ini petahana, setiap hari tidak perlu kampanye. Kami harus lebih awal kampanyenya. Indonesia itu luas. Kedua, ada pilkada 2018, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui kalau sudah deklarasi capres cawapres bagus sekali,” tutur Mardani.

Selanjutnya, sambung dia, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mempersiapkan Pilpres 2019. Apabila tim sudah terbentuk, maka semua akan lebih mudah untuk dikerjakan.

Baca juga: Ada Surat Perjanjian Cawapres Prabowo Harus dari PKS