Sering Terjadi Kebakaran di Tambora, Kapolsek: Perlu Ada Penertiban Listrik

Kebakaran di Tambora sudah terjadi dua kali dalam sebulan.

Jakarta, IDN Times – Daerah Tambora, Jakarta Barat, dikenal dengan wilayah rentan kebakaran. Di bulan April 2018, kejadian kebakaran di Tambora sudah terjadi dua kali. Awal April lalu, daerah ini juga sempat terjadi kebakaran.

Sabtu (21/4) permukiman warga di daerah Jembatan Besi, Tambora kembali terjadi kebaran. Kali ini, kebakaran  melahap 40 rumah warga.

Sering terjadi kebakaran, apakah penyebab sebenarnya?

1. Kabel listrik tidak standar banyak dipakai warga sehingga memicu korsleting

Sering Terjadi Kebakaran di Tambora, Kapolsek: Perlu Ada Penertiban ListrikIDN Times/Teatrika Putri

Terkait dengan seringnya terjadi kebakaran di wilayah Tambora, Kapolsek Tambora Kompol Iver Manossoh mengatakan, apabila melihat dari data di polsek, memang diperlukan penertiban arus listrik.

Baca juga: Api Lahap Pemukiman di Tambora

“Gini kan banyak pengusaha lokal, pengusaha rumahan ya mungkin menggunakan arus listrik yang tidak memakai kabel yang standar, tidak memadai. Mungkin ini menjadi salah satu faktor penyebab,” ujar Iver di Jembatan Besi II, Tambora, Jakarta Barat, Minggu (22/4).

2. PLN harusnya kembali lakukan perbaikan arus listrik

Sering Terjadi Kebakaran di Tambora, Kapolsek: Perlu Ada Penertiban ListrikIDN Times/Teatrika Putri

Menurut Iver, berkaitan dengan arus listrik di kawasan Tambora, perlu adanya koordinasi dengan pihak berwenang, yaitu PLN. Ia pun menganjurkan dilakukan perbaikan atau penataan kembali kabel-kabel yang tidak memenuhi standart.

“Supaya mengimbau kepada masyarakat agar penggunaan jaringan listrik itu, jaringan yang memenuhi syarat. Sehingga dapat mencegah kebakaran yang disebabkan oleh arus listrik,” pesannya.

3. Warga sudah diiingatkan melakukan pencegahan tetapi masih belum sadar juga

Sering Terjadi Kebakaran di Tambora, Kapolsek: Perlu Ada Penertiban ListrikIDN Times/Teatrika Putri

Sementara Lurah Jembatan Besi Agus Mulyadi mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah sering memperingatkan kepada warga agar bertanggung jawab dan melakukan pencegahan.

“Tapi memang kalau warga masyarakatnya tidak merasa sadar dan merasa dia tidak punya tanggung jawab menjaga yang namanya pencegahan ini, ya mungkin agak sulit juga kita,” kata Agus.

Meski begitu, Agus mengaku jika pemerintah tidak menyerah akan hal itu. Dan pemerintah akan terus mencari solusi. 

“Kami akan terus berusaha mencari solusi-solusi yang terbaik untuk bagaimana pencegahan ini berjalan dengan baik,” ucapnya.

Baca juga: Kerugian Akibat Kebakaran di Tambora Diperkirakan Mencapai Rp1 Miliar

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya