Pesan Menristekdikti untuk Perguruan Tinggi di Hardiknas

Revolusi industri menjadi tantangan

Bandung, IDN Times - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) adalah hari yang sangat penting dan penuh makna.

1. Perguruan tinggi kunci pendidikan

Pesan Menristekdikti untuk Perguruan Tinggi di HardiknasIDN Times/Teatrika Putri

Nasir mengatakan, 2 Mei merupakan hari yang sangat penting, penuh dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional Indonesia, melalui pengembangan sumber daya manusia. Menurutnya, di dalam pengembangan tersebut, pendidikan menjadi pemegang kunci, terutama perguruan tinggi.

“Dengan tidak melupakan jenis pendidikan non-formal dan informal, peranan pendidikan tinggi sebagai terminal akhir dalam jenjang pendidikan formal sejak sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas, amat lah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” kata Nasir saat menjadi pembina upacara peringatan Hardiknas di Kampus Iwa Koesoemasoemantri Universitas Padjajaran, Dipati Ukur, Bandung, Rabu (2/5).

Mengapa demikian? Menurut Nasir, karena dalam pendidikan tinggi terdapat keharusan melakukan riset untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, hal itu akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Baca juga: Menristek: Hanya Tiga Perguruan Tinggi Indonesia yang Masuk Top 500 Dunia

2. Riset penting dalam kesejahteraan masyarakat

Pesan Menristekdikti untuk Perguruan Tinggi di HardiknasIDN Times/Teatrika Putri

Saat ini, lanjut Nasir, negara-negara di dunia semakin berupaya keras dalam memajukan pendidikan tingginya. Tidak hanya dalam sistem pembelajaran, tetapi juga dalam lingkup riset, teknologi, dan inovasi.

“Hal itu antaralain terlihat dari publikasi ilmiah internasional, dimana setiap negara mengandalkan perguruan tingginya masing-masing, untuk melakukan riset dan mempublikasikannya di jurnal-jurnal ilmiah internasional bereputasi,” kata Nasir.

Bagi negara-negara lain, kata dia, keberadaan riset sangat penting dalam menyokong kesejahteraan masyarakat. Sehingga, ia menyarankan, agar perguruan tinggi dalam melakukan riset bisa lebih inovasi lagi.

“Keharusan perguruan tinggi melaksanakan riset serta inovasi semakin penting dalam situasi sosial yang penuh disrupsi di era sekarang ini, terutama dengan dorongan Revolusi Industri 4.0,” kata dia.

3. Revolusi industri menjadi tantangan yang harus dijawab perguruan tinggi

Pesan Menristekdikti untuk Perguruan Tinggi di HardiknasIDN Times/Teatrika Putri

Nasir kemudian menerangkan tentang arus revolusi saat ini, yang telah menggabungkan antara teknologi fisik, digital, dan biologis dalam satu ilmu. Dengan revolusi ini, di satu sisi telah mengubah ciri dan cara lama dalam banyak aspek kehidupan.

“Di antaranya dalam bidang pekerjaan dan atau profesi yang akan dimasuki oleh para lulusan dari perguruan tinggi. Di sisi lain, revolusi ini menjadi tantangan yang harus dijawab oleh pendidikan tinggi,” ucap Menristekdikti.

Tantangan yang dimaksud, kata Nasir, adalah pelaksanaan pembelajaran, termasuk di dalamnya seperti riset-riset yang dilakukan mahasiswa di perguruan tinggi.

“Riset-riset yang dilakukan insan perguruan tinggi harus bisa menjawab kondisi disruptif ini. Jika tidak, maka proses pendidikan tinggi kita tidak dapat menyentuh kenyataan sosial yang sebenarnya,” tutur dia.

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menggelar rangkaian acara untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di dua kota berbeda, Bandung dan Jakarta.

Pada perayaan Hardiknas 2018 kali ini, Kemenristekdikti mengusung tema 'Membumikan Pendidikan Tinggi, Meninggikan Kualitas Sumber Daya Indonesia'.

Upacara peringatan dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Kemenristekdikti, Rektor ITB, Unpad, UPI, ISBI, Unsil, dan Unsika, pimpinan dan karyawan di lingkungan Kopertis IV Jawa Barat, dosen, karyawan serta mahasiswa di lingkungan Unpad.

Baca juga: Menristek: Di Masa Depan Sekolah dan Kampus di Indonesia Akan Jadi Museum

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya