Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima Duit

Di persidangan, Novanto pun sempat meneteskan air mata

Jakarta, IDN Times - Sidang dugaan korupsi pada proyek KTP Elektronik kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (22/3). Agenda sidang mendengarkan keterangan Setya Novanto sebagai terdakwa dalam proses awal pengadaan KTP Elektronik. 

Namun, dalam sidang kali ini mantan Ketua DPR tersebut menyampaikan keterangan yang mengejutkan. Bahkan, di awal pemberian keterangan, Novanto sempat menitikan air mata. Apa saja keterangan yang disampaikan Novanto?

1. Setya Novanto menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung menerima duit

Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima DuitANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Dalam keterangannya di persidangan, Setya mengatakan ia mendapatkan laporan adanya pemberian uang kepada Puan Maharani dan Pramono Anung. Dua orang itu diketahui merupakan politisi dari PDI Perjuangan.

Novanto mengetahui informasi itu ketika digelar pertemuan di kediamannya yang dihadiri oleh Made Oka Masagung dan Irvanto. 

"Di sana saya berikan ke Puan Maharani US$ 500 ribu dan Pramono Anung US$ 500 ribu," kata Novanto ketika memberikan keterangan pada hari ini di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. 

Baca juga: Jalani Hidup Ala Anak Kost di Rutan KPK, Berat Setya Novanto Turun Dua Kilogram

2. Duit diserahkan oleh Made Oka

Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima DuitIDN Times/Santi Dewi

Setya Novanto mengatakan duit tersebut diserahkan oleh Made Oka Masagung kepada Puan Maharani dan Pramono Anung.

"Saya tanya 'wah untuk siapa'. Disebutlah, tidak mengurangi rasa hormat, saya minta maaf ada Andi (yang memberikan) untuk Puan Maharani 500 ribu dan Pramono 500 ribu," ujar Setya Novanto.

3. Nama Ganjar pun ikut disebut

Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima DuitIDN Times/Santi Dewi

Sementara, nama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ikut disebut Novanto menerima uang proyek KTP Elektronik. Uang untuk Ganjar merupakan realisasi pembagian duit kepada anggota Komisi 2 pada akhir tahun 2011. Ketika itu yang memberikan uang adalah keponakannya Irvanto Hendra Pambudi. 

"Pertama, (yang menerima uang) adalah Komisi Dua, Yang Mulia, yaitu Pak Chairuman senilai US$ 500 ribu dan untuk Ganjar sudah dipotong oleh Chairuman. Untuk kepentingan Badan Anggaran sudah disampaikan juga kepada Melchias Mekeng US$ 500 ribu dan Olly Dondokambey sebesar US$ 500 ribu," tutur Novanto. 

Pemberian uang dilakukan melalui Irvanto, karena keponakannya itu ingin ikut terlibat dalam pekerjaan proyek KTP Elektronik. 

4. Hakim menegaskan pernyataan Setya Novanto

Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima DuitIDN Times/Linda Juliawanti

Hakim meminta Setya Novanto mengulangi keterangannya yang menyebut ada duit untuk Puan Maharani dan Pramono Anung.

"Untuk siapa, ulangi?" ujar hakim.

"Bu Puan Maharani, Ketua Fraksi PDIP dan Pramono adalah 500 ribu USD ini hal-hal lain," kata Setya Novanto.

5. Puan dan Pramono belum menanggapi 

Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima DuitANTARA FOTO/Wira Suryantala

IDN Times mencoba mengkonfirmasi pernyataan Setya Novanto ke Puan Maharani dan Pramono Anung melalui pesan pendek. Namun sampai tulisan ini diterbitkan belum ada jawaban.

6. Novanto meminta maaf dan mengaku sudah mengembalikan uang Rp 5 miliar

Sidang EKTP: Setya Novanto Sebut Puan Maharani dan Pramono Anung Terima DuitANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Di awal persidangan, Novanto tiba-tiba meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan majelis hakim atas perbuatannya yang dinilai telah mengganggu proses persidangan. Ia mengaku telah mengembalikan uang dari proyek KTP Elektronik sebesar Rp 5 miliar. Padahal, dalam surat dakwaan, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu disebut menerima aliran dana sebesar US$ 7,3 juta atau setara Rp 97 miliar. 

"Melalui persidangan ini, atas kesadaran sendiri melalui istri saya, saya telah melakukan pengembalian uang sebesar Rp 5 miliar ke rekening KPK. Saya melakukan itu sebagai pertanggung jawaban karena saya mengingat Andi Narogong telah menyampaikan beberapa realisasi yang disampaikan ke beberapa orang anggota dewan," kata dia.

Baca juga: Kerinduan Setya Novanto Kepada Dua Puteranya dari Balik Rutan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya