Jalani Hidup Ala Anak Kost di Rutan KPK, Berat Setya Novanto Turun Dua Kilogram

Ternyata selama ditahan, Novanto rutin berolah raga lho!

Jakarta, IDN Times - Terdakwa Setya Novanto sudah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama hampir tiga bulan. Sejak ditahan pada (20/11/2017), Novanto sudah mulai menerima kondisinya harus hidup di dalam rumah tahanan di belakang gedung lembaga anti rasuah. 

Menjalani hidup ala anak kost, begitu kata mantan Ketua DPR itu tiap kali ditanya wartawan soal situasinya di rutan. Namun, Novanto rupanya tak mengeluh. Walau berat badannya menyusut dua kilogram selama ditahan di rutan KPK. 

Lalu, apa penyebab berat badannya turun dua kilogram? Dan apa tanggapannya soal sidang dokter Bimanesh Sutarjo yang akhirnya digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat?

1. Rajin olah raga tenis meja

Jalani Hidup Ala Anak Kost di Rutan KPK, Berat Setya Novanto Turun Dua KilogramANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Istri Novanto, Deisti Astriani Tagor mengaku sempat terkejut ketika mendengar informasi berat badan suaminya menyusut dua kilogram. Menurut Deisti, hal tersebut bisa saja disebabkan mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut masih stress saat di rutan. 

"Bisa juga karena Bapak olah raganya lagi bagus di sana. Sekarang sih lagi rajin olah raga main tenis meja," ujar Deisti menjawab pertanyaan IDN Times pada Kamis (8/03). 

Menurutnya, Novanto bukan termasuk orang yang pemilih dalam menu makanan. Walaupun ketika melakukan kunjungan rutin, ia kerap membawakan menu makanan favorit bagi pria berusia 62 tahun tersebut. 

"Iya lah pasti dibawakan (makanan) kalau berkunjung," kata dia.

Sementara, ketika dikonfirmasi kepada Novanto, ia tidak menampik bobot tubuhnya memang menyusut. Kalau sebelumnya ia sempat menyebut turun 1,5 kilogram, namun kali ini setelah ditimbang menjadi 2 kilogram. 

"Kalau makan, kami bersama-sama dan (merasa) prihatin, karena kan hidup di kost dan kembali menjadi rakyat biasa," tutur Novanto di sidang kemarin. 

Baca juga: Setya Novanto Pasrah Kalau Pengajuan 'Justice Collaborator' Ditolak KPK

2. Mengaku tidak tahu data medis direkayasa dokter Bimanesh

Jalani Hidup Ala Anak Kost di Rutan KPK, Berat Setya Novanto Turun Dua KilogramIstimewa

Hal lain yang sempat ditanyakan yakni soal sidang dakwaan dokter yang pernah merawatnya usai kecelakaan, Bimanesh Sutarjo. Novanto mengaku sudah mendengar soal sidang dokter spesialis penyakit dalam tersebut. Ia pun mengaku pernah diperiksa untuk Bimanesh. 

"Tapi, saya baru tahu soal dokter Bimanesh usai di sini, karena waktu pingsan kemarin (di rumah sakit) hanya bertemu sekali. Lalu, tidak ketemu lagi," kata dia.

Ia mengaku tidak tahu kalau dokter dengan gelar doktor di bidang biomekular tersebut sudah merekayasa hasil medisnya agar bisa dirawat di RS Medika Permata Hijau. 

"Waduh, saya kok malah gak tahu. Kan memang dari awal, saya sudah punya data medis. Tapi, dari awal saya gak tahu kalau itu palsu," katanya. 

Novanto akhirnya dirawat di RS Medika Permata Hijau dengan keluhan mengalami lecet di dahi dan pergelangan tangan. 

"Ya, saya bertemu dokter (Bimanesh) ketika bangun dari pingsan. Dijelaskan Bimanesh sebentar hanya sekitar 2 menit keesokan harinya," tutur dia.

3. Istri akan setia mendampingi Setya Novanto

Jalani Hidup Ala Anak Kost di Rutan KPK, Berat Setya Novanto Turun Dua KilogramANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sementara, di sisi lain, keberadaan Novanto di ruang sidang selalu didampingi istrinya, Deisti Astriani Tagor. Bahkan, di jadwal besuk, Deisti turut mengajak kedua anaknya.

Ia mengaku memang mendengar ada beragam opini dan pendapat mengenai kasus yang kini dihadapi suaminya. Tapi, toh ia tidak ambil pusing. 

"Gak lah. Saya gak peduli juga apa kata orang. Ngapain juga saya dengerin," kata Deisti. 

Menurut Deisti, anaknya juga terlindungi dari cemoohan temen-temannya di sekolah, lantaran mereka memberi pendidikan di sekolah internasional di Jakarta. 

"Jadi, gak ada itu cerita anak saya dibully," ujarnya.

Ia pun bertekad akan terus mendampingi Setya Novanto hingga proses persidangan rampung. Sidang vonis terhadap Novanto sudah semakin dekat, lantaran hakim menargetkan pembacaan tuntutan dilakukan pada 22 Maret. 

Baca juga: Ini 3 Pernak-Pernik yang Hilang di DPR Setelah Kepergian Setya Novanto

 

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya