JK Minta Menag Tambah Jumlah Mubalig yang Terekomendasi

Daftar yang ada saat ini hanya bersifat sementara

Jakarta, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf "JK" Kalla pada Selasa (22/5) memanggil Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk meminta penjelasan soal rilis daftar 200 mubalig.

Di dalam daftar tersebut, sempat terdapat beberapa nama yang memiliki banyak pengikut di media sosial dan dunia nyata malah gak masuk. Beberapa nama tersebut antara lain Ustaz Abdul Somad, Felix Siauw hingga Adi Hidayat. 

Alhasil, daftar tersebut jadi ramai diperbincangkan publik di dunia maya. Ada yang berpendapat nama-nama ustaz yang masuk ke dalam daftar artinya pro terhadap kebijakan pemerintah dan isinya wajib diikuti. Padahal, Menag Lukman sudah secara jelas menyebut nama mubalig di dalam daftar tersebut hanya dijadikan sebagai rujukan. 

"Karena yang 200 (nama) itu dikeluarkan dalam rangka memenuhi mereka-mereka yang kesulitan untuk mendapatkan siapa nama penceramah yang layak untuk dihadirkan di berbagai kegiatan lembaga, instansi dan BUMN. Jadi, di luar (dari daftar) itu silakan saja. Nanti, masyarakat yang akan menilai apakah ceramah yang disampaikan benar-benar sesuai esensi ajaran agama," ujar Menag Lukman yang ditemui di Istana Kepresidenan pada Jumat pekan lalu. 

Sementara, JK berharap agar Menag terus menyempurnakan nama-nama mubalig di daftar tersebut. Sebab, kebutuhan masyarakat justru lebih dari 200 nama mubalig. 

Lalu, apa langkah selanjutnya dari Kementerian Agama?

1. JK minta agar jumlah mubalig di dalam daftar ditambah 

JK Minta Menag Tambah Jumlah Mubalig yang TerekomendasiANTARA FOTO/Wira Suryantala

JK secara khusus meminta kepada Menag agar merevisi daftar mubalig yang dirilis oleh Kementerian Agama. Semula, jumlahnya baru mencapai 200 orang. Padahal, dari sudut pandang JK, masyarakat Indonesia butuh sekitar 300 ribu mubalig untuk memberikan siraman rohani. 

"Kami sudah bicarakan tadi, agar dibuat pola yang lebih baik, lebih efisien. Tapi, nantilah Itu daftar sementara. Tapi, jangan lupa bahwa kita perlu minimum 300 ribu da'i karena kita punya masjid untuk salat Jumat saja dan dibutuhkan khatib 300 ribu. Jadi, bagaimana mungkin hanya 200 itu? Itu kecil sekali," ujar JK kepada media pada Selasa siang kemarin seperti dikutip dari ANTARA. 

Baca juga: Daftar 200 Mubalig Jadi Polemik, Menag Lukman Minta Maaf

2. Menurut JK, daftar berisi rilis 200 nama mubalig bersifat sementara

JK Minta Menag Tambah Jumlah Mubalig yang TerekomendasiIDN Times/Humas BNPB

Semula, Kemenag merilis daftar itu atas permintaan masyarakat yang bingung untuk mengundang mubalig dan memberikan ceramah selama bulan Ramadan. Namun, JK menegaskan kembali daftar yang dirilis oleh Kemenag hanya bersifat sementara. 

Ia pun menepis, daftar itu merupakan kriteria dan kode etik yang dijadikan acuan bagi publik. 

"Ya, sama saja seperti Anda wartawan, ada organisasi dan punya kode etik, sehingga perlu terdaftar. Kami sudah bicarakan tadi, agar dibuat pola yang lebih baik," kata dia. 

Sementara, menurut Lukman, dalam rangka memperbaiki nama-nama di dalam daftar tersebut, Kemenag akan ikut menggandeng Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

3. Menag Lukman meminta maaf ada pihak yang gak nyaman dengan rilis 200 nama mubalig

JK Minta Menag Tambah Jumlah Mubalig yang TerekomendasiANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Di kesempatan itu, Lukman turut meminta maaf kepada pihak yang merasa gak nyaman karena adanya rilis nama berisi 200 mubalig. Padahal, menurut Lukman, gak ada niatan sama sekali, ia ingin membuat kegaduhan melalui rilis tersebut. 

Menag Lukman pun mempersilakan apabila ada mubalig yang ingin keluar dari daftar tersebut. Tetapi, ia mengaku gak yakin kalau mubalig yang ingin keluar tersebut, karena merasa gak suka berada di dalam daftar. Ia lebih meyakini kemungkinan besar alasannya karena rendah hati dan merasa gak pantas. 

"Saya mohon maaf karena menimbulkan ketidaknyamanan bagi mereka-mereka yang namanya ada di dalam rilis. Itu pun kalau ada, tapi saya gak tahu siapa itu," tutur Lukman. 

4. Mahfud MD meminta agar publik gak menafsirkan nama-nama mubalig di dalam daftar secara politis

JK Minta Menag Tambah Jumlah Mubalig yang TerekomendasiIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Salah satu mubalig yang masuk ke dalam daftar dan ikut memberikan komentar adalah Mahfud MD. Melalui akun media sosialnya pada (20/5), mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu meminta publik agar gak perlu meributkan daftar tersebut. 

Ia mengaku tidak mengikuti dari awal mengenai isu tersebut, lantaran tengah mendampingi puternya wisuda kelulusan dari University of Columbia, New York. 

"Bagaimana tanggapan saya tentang masuknya nama saya ke dalam daftar tersebut? Menurut saya itu biasa saja dan tidak perlu ditanfsirkan secara politis," tulis Mahfud. 

Ia pun berpendapat daftar tersebut harus dinilai sebagai daftar inventaris mubalig bukan akreditasi atau seleksi. 

"Kalau inventarisasi nantinya bisa ditambah setiap bulan atau secara berkala. Yang belum masuk sekarang ya besok dimasukkan sesuai dengan hasil inventarisasi yang baru," katanya lagi. 

Baca juga: Nama Ustaz Abdul Somad Tidak Masuk Daftar Mubalig, Ini Kata Menag Lukman

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya