Gereja di Indonesia Ubah Jadwal Misa Demi Idul Fitri

Ada yang sampai salat di depan pelataran gereja.

Hari Raya Idul Fitri jatuh pada hari Minggu (25/6) yang bertepatan dengan jadwal misa umat Kristen dan Katolik di Indonesia. Oleh karena itu, sejumlah gereja di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, mengubah jadwal ibadah misa dengan alasan untuk menghormati Muslim yang melaksanakan salat Idul Fitri di pagi hari.

Misa di Gereja Katedral Jakarta hanya diadakan sore hari.

Gereja di Indonesia Ubah Jadwal Misa Demi Idul FitriRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Seperti dikutip dari Antara, Kepala Paroki Gereja Katedral Jakarta Romo Hani Rudi Hartoko membenarkan bahwa Dewan Paroki Pengurus Harian Gereja sepakat hanya mengadakan misa pada siang dan sore hari. Artinya, jika biasanya misa juga ada pada pukul 06.00, 07.30, 09.00 diganti menjadi pukul 10.00, 12.00, 17.00 serta 19.00 malam.

"Situasi agak khusus ini karena bersamaan pada hari Minggu. Kami memahami umat Muslim hanya ada satu waktu serentak untuk salat Ied, sedangkan misa bisa menyesuaikan diri karena ada beberapa kali dalam hari Minggu," ujar Romo Hani.

Apalagi lokasi Gereja Katedral Jakarta berdekatan dengan Masjid Istiqlal yang selalu dipenuhi oleh jemaat di hari lebaran. "Bertetangga yang baik dan tulus sebagai sesama anak bangsa dan saling mendukung dalam bertetangga. Untuk saling menghormati dan ikut bergembira di hari yang fitri," ucapnya.

Romo Hani juga menambahkan bahwa halaman gereja bisa dimanfaatkan untuk parkir bagi siapapun yang beribadah salat Ied di Istiqlal. Tentu saja ini semakin memudahkan umat Muslim yang kesulitan mencari parkir di hari istimewa ini.

Baca Juga: 9 Makanan Khas Lebaran Idul Fitri dari Seluruh Dunia, Lezat Nih!

Gereja di Jember juga memberlakukan kebijakan serupa.

Gereja di Indonesia Ubah Jadwal Misa Demi Idul FitriRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Tak hanya di Jakarta, Gereja Katolik Santo Yusup di Jember pun mengubah jadwal misa yang pada pagi hari biasanya dilaksanakan pukul 05.30 dan 07.30. Karena di jam tersebut masyarakat Muslim melaksanakan salat Ied, maka jam misa gereja menjadi sore hari saja, yakni, pukul 16.00 dan 18.30.

Lokasi Gereja Santo Yusup juga terbilang dekat dengan Masjid Al Baitul Amin yang merupakan masjid utama di Jember. "Kami sudah menyosialisasikan perubahan jadwal misa itu kepada jemaat dua pekan lalu karena Gereja Santo Yusup sangat menjaga toleransi dan kebersamaan untuk menghormati sesama dan agama lain," ujar Ketua Musyawarah Antar-Gereja Ignatius Sumarwiadi kepada Antara.

Pihak gereja juga mengizinkan halaman parkir digunakan untuk memarkir mobil jemaat masjid yang kesulitan menempatkan kendaraannya. Pemuda gereja pun dihimbau untuk ikut berpartisipasi sebelum, selama dan setelah salat Ied usai.

"Silakan warga yang ingin menitipkan kendaraannya di halaman gereja karena kami akan menjaganya dengan senang hati, bahkan para pemuda gereja diminta untuk membantu bersih-bersih setelah pelaksanaan salat Ied di Masjid Baitul Amin," tambah Ignatius.

Umat Islam di Solo ada yang salat Ied di depan gereja.

Gereja di Indonesia Ubah Jadwal Misa Demi Idul FitriAries Susanto/JIBI/Solopos

Perubahan jadwal kebaktian Minggu juga terjadi di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan, Serengan, Solo. Kebaktian di pagi hari yang sebenarnya dilaksanakan pukul 06.30 diundur menjadi pukul 09.00.

Mundurnya jadwal ini juga membantu umat Muslim yang tak bisa beribadah di Masjid Al Hikmah Solo karena persoalan kapasitas. Pasalnya, mereka kemudian bisa salat Ied di jalan hingga di depan pelataran GKJ Joyodiningratan yang letaknya tak jauh dari masjid.

Dikutip dari Solopos, pengelola gereja bernama Ari Tigor menegaskan bahwa pihaknya dengan senang hati melakukan hal tersebut.  "Bagi kami, memberikan tempat dan waktu kepada sesama untuk menjalankan ibadah nilainya sama dengan kebaktian itu sendiri," ujar Ari.

Menurutnya, ini bukan hal baru. "Kadang jika pas kami kebaktian lalu datang jadwal adzan, takmir masjid mengecilkan volume pengeras suaranya. Intinya, kami sudah terbiasa saling menjaga dan menghormati." Pemuda masjid pun sering menjaga parkir ketika halaman gereja sudah tidak muat.

Baca Juga: Ragam Idul Fitri, dari Indonesia hingga Jalur Gaza

Topik:

Berita Terkini Lainnya