Ahok: Kalau Tak Terima, Cari Gubernur Lain Saja

Hmmm...

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali melakukan blusukan dalam upayanya mencari dukungan menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI pada 15 Februari 2017 nanti. Namun, sepertinya ia tak terlalu peduli apakah ia akan cukup disukai atau tidak oleh masyarakat. Dalam blusukan kali ini, Ahok menegaskan bahwa jika warga tak terima pada caranya menangani Jakarta, sebaiknya mereka mencari gubernur lain saja.

Pada mulanya Ahok kaget melihat kondisi jalan ketika blusukan.

Ahok: Kalau Tak Terima, Cari Gubernur Lain SajaHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Dikutip dari Liputan 6, awalnya cagub nomor urut 2 ini terkejut saat melihat keadaan jalan di sekitar RT 010 yang terletak di Jalan Radjiman, Jatinegara, Jakarta, yang becek dan berlubang tanpa aspal. Menurutnya, kondisi yang seperti itu berbahaya bagi pengguna jalan.

Ia kemudian bertemu dengan ketua RT setempat, Den Bagus Solihun, untuk menanyakan kenapa jalan tersebut tidak diaspal. Cagub petahana ini menegaskan bahwa semua jalan di kampung harus diaspal. Ia menduga ada persoalan tanah yang membuat jalan itu tak bisa diaspal.

Baca Juga: Survei Poltracking: Gara-Gara 3 Hal Ini, Elektabilitas Agus-Sylvi Menurun Drastis

Ketua RT melayangkan protes dengan menyebut di bawah kepemimpinan Ahok, Pemprov DKI tak memperhatikan kondisi jalan.

Ahok: Kalau Tak Terima, Cari Gubernur Lain SajaHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Dilansir dari Kompas, Solihun sendiri menilai bahwa di bawah kepemimpinan Ahok, Pemprov DKI Jakarta tak memperhatikan kondisi jalan di lingkungannya. Ia mengaku sudah berkali-kali meminta perbaikan jalan kepada kelurahan setempat. Namun, permintaannya ditolak karena masalah status kepemilikan lahan.

Mendengar jawaban itu, Ahok menggarisbawahi bahwa pihaknya tak bisa asal janji jika status lahan belum jelas.

Ahok: Kalau Tak Terima, Cari Gubernur Lain SajaHafidz Mubarak/ANTARA FOTO

Ahok menyatakan karena status lahan belum jelas, maka pihaknya tak bisa asal janji. Pasalnya, bila tanah tersebut ternyata milik negara, Pemprov DKI tak bisa mengaspalnya begitu saja. Cagub yang diusung oleh PDI Perjuangan itu lalu memberikan solusi dengan menyuruh ketua RT untuk mengecek status kepemilikan tanah. Akan tetapi, Solihun berkata bahwa tak mudah untuk melakukan hal itu.

Ia pun kesal dengan keluhan Solihun. Seperti dilaporkan Metro TV News, dengan nada tinggi Ahok pun meminta Solihun untuk melapor padanya mengapa ia dipersulit ketika ingin mengecek status tanah atau mengurus hak kepemilikan tanah untuk kemudian dilaporkan kepadanya. Ahok menegaskan bahwa dirinya masih tetap akan menjadi gubernur hingga Oktober.

Hanya saja, mantan bupati Belitung Timur ini juga menyatakan bila tanah tersebut adalah ternyata dimiliki oleh pemerintah, ia tak segan untuk melakukan penggusuran pemukiman di lingkungan itu meski saat ini sedang kampanye Pilkada. Saking kesalnya, Ahok berkata,"Anda kalau tidak terima solusi saya jadi gubernur, cari gubernur lain saja lah."

Memang dalam setiap blusukan, Ahok selalu menyampaikan agar warga mengurus sertifikat kepemilikan tanah. Sejak tahun lalu, Pemprov DKI sudah menghapus Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi warga DKI yang memiliki aset di bawah Rp 2 miliar. Upaya ini ia lakukan agar mereka lebih aman karena memegang sertifikat kepemilikan tanah. Selain itu, ini memudahkan program Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara untuk melakukan pencatatan aset milik negara dan rakyat.

Baca Juga: Debat Terakhir Bertema Kependudukan, Bagaimana Persiapan Para Calon?

Topik:

Berita Terkini Lainnya