Terlalu Menumpuk, AS Siap Tampung Warga Rohingnya Di Aceh

Pertanyaanya, siapkah warga AS menerima imigran di bawah kepemimpinan Trump?

Sejak terjadi pembantaian di Myanmar, ratusan ribu etnis Rohingya pun mencari tempat untuk berlindung. Indonesia menjadi salah satu negara tujuan dari para pengungsi. Hingga kini, sejumlah imigran Rohingya masih berada di lokasi penampungan sementara di Desa Blang Adoe, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Aceh.

Terlalu Menumpuk, AS Siap Tampung Warga Rohingnya Di AcehSeptiana Perdana/ANTARA FOTO

Dikutip Kompas.com, (24/11), sisa imigran ini dijadwalkan akan dipindahkan ke penampungan imigran yang berada di Medan, Sumatera Utara pada 14 Desember mendatang. Kemudian, mereka akan diberangkatkan ke Amerika Serikat sebagai negara ketiga yang telah menyatakan kesediaannya untuk menampung para imigran Rohingya dari Aceh.

Melalui proses wawancara terlebih dahulu.

Terlalu Menumpuk, AS Siap Tampung Warga Rohingnya Di AcehMohammad Ponir Hossain/ANTARA FOTO

Kantor Imigrasi Kota Lhokseumawe menuturkan bahwa seluruh warga Rohingnya di penampungan sementara, Blang Adoe bisa mendapatkan rekomendasi untuk wawancara dari Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia.

Amerika Serikat telah bersedia menjadi negara ketiga untuk menampung ratusan warga Rohingnya yang terdampar di Aceh.

Terlalu Menumpuk, AS Siap Tampung Warga Rohingnya Di AcehIrwansyah Putra/ANTARA FOTO

Kepala Pengawasan dan Penindakan (Wasdakin) Imigrasi Lhokseumawe, Albert Djalius  menuturkan bahwa sampai saat ini terdapat 23 orang yang sudah mendapat rekomendasi wawancara. Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Rohingnya asal Myanmar terdampar di Aceh Utara tahun 2015 lalu. Mereka lalu ditampung di Blang Adoe, Aceh Utara.

Baca Juga: Ketika Janji Aung San Suu Kyi Perangi Pelanggaran HAM Justru Diskriminasi Warga Rohingya. 

Ancaman dibunuh oleh negara sendiri.

Terlalu Menumpuk, AS Siap Tampung Warga Rohingnya Di AcehIrwansyah Putra/ANTARA FOTO

Myanmar tetap bersikeras. Sebanyak 70 orang pengungsi muslim Rohingnya terancam akan dibunuh oleh tentara Myanmar apabila tetap ingin memulangkan mereka ke Myanmar usai ditahan di perbatasan karena dianggap pengungsi ilegal.

Konflik kekerasan yang dilakukan tentara Myanmar menyebabkan komunitas Rohingya yang ingin kabur kian bertambah. Diperkirakan, setiap malam ada 500 orang Rohingya yang mencoba kabur ke sejumlah negara, salah satunya adalah Bangladesh.

Pasukan keamanan Myanmar sendiri sudah menghabisi hampir 70 nyawa dan menahan 400 orang lainnya setelah meningkatnya bentrokan pada awal bulan ini. Namun, kelompok aktivis mengatakan, jumlah tersebut bisa jauh lebih tinggi.

Selama ini, sebagian besar dari 1,1 juta total populasi Muslim Rohingya di Myanmar tidak memiliki kewarganegaraan dan hidup dalam diskriminasi. Mereka ditolak karena dianggap pendatang. Rohingya sendiri merasa sudah menjadi bagian dari Myanmar karena mereka telah melahirkan beberapa generasi di sana.

Baca Juga: Sri Mulyani: Kebangetan Kalau Ada Petugas Pajak yang Ditangkap KPK!

Topik:

Berita Terkini Lainnya