Marah-marah dengan Anggota DPR, Bos Freeport Akhirnya Minta Maaf
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perlakuan tak menyenangkan didapatkan oleh Anggota Komisi VII DPR Mukhtar Tompo dari Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim. Menurut pengakuannya, insiden tak menyenangkan tersebut terjadi saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VII DPR dengan 12 perusahan tambang yang juga melibatkan PT Freeport Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dikutip Liputan6.com, (10/2), Mukhtar mengaku awalnya hanya menanyakan komitmen PT Freeport yang ingin membangun smelter. Bukannya menerima jawaban yang layak, Mukhtar mengaku malah mendapatkan perlakuan todak menyenangkan dari mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) tersebut.
Bahkan, saat Mukhtar hendak memberikan salam, tangannya ditampik begitu saja oleh sang Presiden Freeport. Amarah Politikus Hanura ini makin tak terbendung dengan perilaku Presiden PT Freeport yang mengucapkan kata-kata yang kurang menyenangkan disertai dengan menunjuk-nunjuk dadanya.
Tompo mengatakan bos Freeport menjawab pertanyaanya dengan nada sinis.
Tompo berpendapat bahwa pertanyaan yang dilontarkannya dalam rapat tertutup tersebut dijawab dengan sinis oleh bos Freeport. Kondisi semakin memanas ketika dia mengajak Chappy bersalaman setelah rapat selesai. Chappy malah marah-marah seraya menunjuk-nunjuk dada Tompo.
Editor’s picks
Insiden ini langsung dikritik keras oleh Anggota DPR RI Dapil Sulsel-2 Akbar Faizal. Dia mengatakan bahwa tindakan presiden Freeport tersebut tersebut keluar dari etika. Bahkan menurutnya perilaku tersebut juga merupakan penghinaan besar kepada pemerintah dan rakyat Indonesia.
Akbar Faizal pun menuntut permintaan maaf dari Chappy Hakim kepada Muhtar Tompo selaku pribadi dan kepada institusi DPR-RI dan pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Pemerintah Tagih Freeport Lepas Saham.
Chappy Hakim akhirnya meminta maaf.
Tak butuh waktu lama, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Chappy Hakim akhirnya melayangkan permemintaan maaf kepada Komisi VII DPR RI usai berselisih dengan Mukhtar Tompo.
Chappy berharap pihaknya akan bisa terus bekerjasama baik dengan parlemen maupun pemerintah. Chappy juga menegaskan bahwa dirinya siap mematuhi hukum yang berlaku di dalam negeri apapun risikonya.
Baca Juga: Di Balik Kehebohan Bom Sarinah, Sudirman Said Perpanjang Kontrak Freeport.