Erdogan Hingga Jokowi, Para Kepala Negara Ramai-ramai Kecam Myanmar

Semua menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Krisis kemanusiaan yang terjadi pada Rohingya di Rakhine, Myanmar sangat menggemparkan dunia. Sejumlah tokoh-tokoh besar dunia angkat suara mengecam kebijakan sepihak yang dilakukan oleh pemerintah dan militer setempat.  Bahkan, pemerintah Myanmar diduga melakukan tindakan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya yang ada di negara tersebut. Berikut adalah komentar-komentar keras dari kepala negara terkait agresi yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar kepada rakyat Rohingya tersebut.

1. Erdogan mengecam tindakan Myanmar sebagai “genosida” dan tutup mata.

Erdogan Hingga Jokowi, Para Kepala Negara Ramai-ramai Kecam Myanmarindependent.co.uk

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menduga apa yang dilakukan Myanmar adalah tindakan "genosida" atau penghapusan ras terhadap minoritas Muslim Rohingya. Puluhan ribu kaum minoritas ini terpaksa harus melintasi perbatasan Bangladesh untuk menghindari kekerasan etnis di negaranya sendiri.

Erdogan juga melihat pemerintah Myanmar terkesan menutup mata terhadap aksi genosida yang diduga mereka lakukan, dengan embel-embel demi keselamatan demokrasi. Erdogan menegaskan akan mengemukakan masalah tersebut di majelis umum PBB di New York akhir bulan ini. Dia akan berbicara dengan sekretaris jenderal PBB, Antonio Guterres, dan juga pemimpin Muslim lainnya.

2. Joko Widodo menyesalkan aksi kekerasan yang terjadi di Myanmar.

Erdogan Hingga Jokowi, Para Kepala Negara Ramai-ramai Kecam Myanmaraljazeera.com

Presiden Indonesia Joko Widodo mengimbau supaya krisis kemanusiaan yang melibatkan Rohingya di Rakhine, Myanmar, bisa diselesaikan secara objektif. Jokowi menyesalkan tindakan kekerasan yang terjadi di negara tersebut. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan ini melalui kekuatan bangsa Indonesia serta dukungan dari masyarakat seluruh dunia.

Dia mengatakan bahwa kekerasan terhadap etnis Rohingya harus segera dihentikan dan harus ada upaya di antara masyarakat dunia untuk membantu mereka.

3. Najib Razak mengingatkan kepada Myanmar bahwa setiap nyawa sangat berharga!

Erdogan Hingga Jokowi, Para Kepala Negara Ramai-ramai Kecam Myanmarscmp.com

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak juga mengecam tindakan dari pemerintah Aung San Suu Kyi terhadap kaum Rohingya. Dia pun mendesak negara-negara di kawasan Asia dan dunia untuk membantu menghentikan kekerasan tersebut.

Dia bahkan sampai berkata “Sudah cukup!!” kepada Aung San Suu Kyi yang menegaskan bahwa tindakan terhadap rakyat Rohingya sudah sangat kelewatan. Dia meminta PBB untuk melakukan sesuatu terhadap situasi ini. Dunia tidak bisa hanya duduk saja dan menyaksikan genosida berlangsung. Najib mengingatkan bahwa mereka semua (para Rohongya) juga adalah manusia, dan hidup mereka memiliki nilai.

Baca juga: 4 Polisi Myanmar Ditahan Karena Rekam Penyiksaan Terhadap Warga Rohingya.

4. Obama menegaskan apa yang terjadi di Myanmar tidak ada hubungannya dengan Donald Trump.

Erdogan Hingga Jokowi, Para Kepala Negara Ramai-ramai Kecam Myanmarthenation.com

Selain ikut prihatin atas insiden kemanusiaan yang terjadi di Myanmar, Mantan Presiden Amerika, Barack Obama juga menegaskan bahwa masalah di Myanmar tersebut tidak ada hubungannya dengan kebijakan Donald Trump yang kini menjadi penggantinya sebagai Presiden Amerika.

5. Kecaman juga datang dari sejumlah petinggi-petinggi ormas nasional.

Erdogan Hingga Jokowi, Para Kepala Negara Ramai-ramai Kecam Myanmarbbc.com

Kritikan juga datang dari perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), serta Ikatan Alumni Mahasiswa Islam dan Himpunan Mahasiswa Islam. Muhyiddin Junaidi, kepala departemen hubungan internasional MUI, mengaku prihatin dengan isu Rohingya yang tak kunjung usai. Mereka pun mendesak pemerintah untuk melakukan tindakan tegas melawan Myanmar.

Selain itu, perwakilan dari Muhammadiyah juga menuntut agar pemerintah mempertimbangkan kembali hubungan diplomasinya dengan Myanmar karena hal tersebut tidak akan mengakhiri penderitaan Rohingya.

Semoga saja masalah ini bisa cepat usai dan tidak melahirkan masalah-masalah kemanusiaan baru di kemudian hari.

Baca juga: Paus Fransiskus Minta Penderitaan Muslim Rohingya Dihentikan.

Topik:

Berita Terkini Lainnya