Ibu dan Anak Jadi Korban JPO Ambruk di Pasar Minggu, Para Pejabat Angkat Bicara

Jakarta berduka

Warga Jakarta kembali dikejutkan dengan pagar jembatan penyeberangan orang (JPO) Pasar Minggu, Jakarta Selatan yang tiba-tiba roboh saat hujan kemarin sore 24 September 2016. Kini tersisa rangka utama jembatan saja yang masih melintang. Pasca-kejadian ini muncul pertanyaan bagaimana kekuatan fisik jembatan tersebut?

Salah satu petugas keamanan sebuah mal dekat JPO bernama Mamat menilai, secara fisik JPO ini sebenarnya terlihat masih kuat. Hanya saja, dia mengakui JPO yang terbuat dari rangka besi itu mulai diselimuti karat. Khususnya di lantai pijakan jembatan. Banyak bagian lantainya yang baru diperbaiki dan dilapisi lagi untuk menambal bagian yang bolong.

Baca Juga: Indonesia Dipuji Usai Tangkap Bos Penyelundup Manusia yang Jadi Target Australia 17 Tahun!

Ibu dan Anak Jadi Korban JPO Ambruk di Pasar Minggu, Para Pejabat Angkat BicaraTMC Polda Metro Jaya/jawapos.com

Dia menduga robohnya pagat JPO itu karena faktor alam. Bukan karena masalah reklame. Pemerintah diharapkan segera memperbaiki dan memeriksa fisik jembatan lagi. Atau kalau bisa diganti dengan bangunan baru yang dapat diyakini kekuatan fisiknya.

Dalam peristiewa ini, ada dua orang yang meninggal atas nama llis Lestari Pancawati dan seorang anak kecil belum diketahui identitasnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Purwanta dalam keterangan tertulisnya. Selain itu, tiga orang lainnya mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke RS Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Benarkah JPO ambruk karena kebanyakan reklame?

Ibu dan Anak Jadi Korban JPO Ambruk di Pasar Minggu, Para Pejabat Angkat Bicarapojoksatu.id

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menduga penyebab utamanya adalah terlalu dipenuhi reklame. Seharusnya reklame ini tidak ada supaya angin bisa lewat. Akibatnya, reklame tersebut terkena angin dan menyeret atap lalu rubuh ke bawah.

Djarot juga menjelaskan JPO Stasiun Pasar Minggu ini telah berdiri sejak 2002. Namun perawatan terakhir dilaksanakan tahun 2012. Dia juga sudah memerintahkan segera audit seluruh 307 JPO di DKI Jakarta. Ini harusnya segera dilakukan karena sudah memasuki musim pancaroba menuju musim hujan.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun juga sebelumnya sudah berniat menghapus reklame yang dipasangi di jembatan penyeberangan orang (JPO). Khususnya, reklame yang menutupi JPO.

Rencana menghapus reklame di JPO itu menurutnya akan dilakukan bertahap. Ke depannya, Ahok ingin mendorong reklame di Jakarta berganti dengan model LED. Ahok belum mengetahui data berapa banyak reklame yang tidak layak di Jakarta. Namun, dia menjanjikan adanya pemeriksaan terhadap JPO di Ibu Kota.

Ahok juga mengaku belum tahu pasti penyebab robohnya JPO Pasar Minggu. Namun, dia menduga hal itu karena reklame yang dipasang di JPO tidak diberi lubang sehingga roboh saat terkena angin.

Agus Harimurti enggan berkomentar banyak.

Ibu dan Anak Jadi Korban JPO Ambruk di Pasar Minggu, Para Pejabat Angkat Bicarasindonews.com

Calon gubernur DKI yang diusung Demokrat, PKB, PPP, dan PAN, Agus Harimurti Yudhoyono enggan mengomentari kasus robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Dia mengatakan hal tersebut usai mengikuti tes narkoba untuk maju di Pilkada DKI 2017, di kantor BNN, Jakarta hari Minggu 25 September 2016. Agus memilih menjawab seputar tes yang dijalaninya hari ini dengan pasangan duetnya Sylviana Murni.

Baca Juga: Hidup Sebagai Kambing di Pegunungan, Pria Ini Justru Mendapat Hadiah Nobel.

Topik:

Berita Terkini Lainnya