Demo Tak Kunjung Berhenti, Banyak Pengusaha Was-was dan Pergi Keluar Negeri

Kerugian demo pada unsur ekonomi..

Rencana Aksi 2 Desember (Aksi 212) di Jakarta membuat para pengusaha khawatir dan lebih memilih pergi ke luar kota hingga luar negeri. Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat.

Dikutip dari BBC.com, para pengusaha banyak yang keluar kota seperti ke Bali, Manado, Yogyakarta, dan kota lainnya karena dinilai relatif aman. Ada juga yang ke luar negeri seperti Singapura.

Menurut Ade, keluarnya para pengusaha secara sementara dari Jakarta karena berkaca dari demo 4 November 2016 (Aksi 411) yang berakhir anarkis. Kekhawatiran lanjutan adalah aksi demo lanjutan tidak berlangsung damai.

Demo Tak Kunjung Berhenti, Banyak Pengusaha Was-was dan Pergi Keluar NegeriM N Kanwa/ANTARA FOTO

Mereka rencananya juga akan pergi paling lama 15 hari sampai 20 hari. Dari kejauhan, mereka akan melihat dulu situasi Jakarta. Ade memperkirakan ada sekitar 100 ribuan pengusaha yang keluar kota.

Kekhawatiran yang merambat ke kota selain Jakarta.

Demo Tak Kunjung Berhenti, Banyak Pengusaha Was-was dan Pergi Keluar NegeriLucky R/ANTARA FOTO

Ade juga mengatakan bahwa kekhawatiran bukan hanya terjadi pada para pengusaha yang berbisnis di Jakarta saja, tetapi juga ke kota-kota lainnya. Hal ini dikarenakan Jakarta menjadi sentral penjualan berbagai produk.

Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakinkan para direktur utama atau CEO perusahaan-perusahaan global yang ada di Jakarta itu akan berlangsung aman karena aksi tersebut adalah doa bersama. Jadi dia berharap para pengusaha yang berada di Jakarta tidak perlu khawatir.

Demo Tak Kunjung Berhenti, Banyak Pengusaha Was-was dan Pergi Keluar NegeriLucky R/ANTARA FOTO

Di lain pihak, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengeluhkan sikap Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang akan menggelar unjuk rasa besar-besaran pada hari ini. Demo tersebut dituding dimainkan oleh para elite buruh yang menjadi pemimpin di Konfederasi maupun Federasi Serikat Pekerja atas nama buruh seluruh Indonesia.

Baca Juga: Alasan Kenapa 62% Warga Jakarta Percaya Ahok Menistakan Agama.

Wakil Sekretaris Umum Apindo, Iftida Yasar Iftida menilai buruh yang turun ke jalan melaksanakan demo ataupun mogok tidak jelas. Dia juga mengeluh harusnya buruh berjuang di dalam perusahaan, bukan di jalanan.

Unjuk rasa dengan mengerahkan massa yang terlalu berlebihan.

Demo Tak Kunjung Berhenti, Banyak Pengusaha Was-was dan Pergi Keluar NegeriRivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Seperti yang diketahui sebelumnya, demo ini adalah kelanjutan dari tuntutan agar Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama/Ahok untuk segera ditindak dan penjara. Sementara itu, Ade Sudradjat juga menilai bahwa bagi para pengusaha aksi unjuk rasa yang mengerahkan massa berlebihan untuk memberikan daya tekan pada pemerintah selalu menimbulkan efek trauma lebih besar.

Dilihat dari data sementara, hampir semua pedagang distributor maupun toko-toko yang berada di jalan-jalan protokol 50 persen sudah mengambil sikap. Dia menekankan bahwa kepergian ini bukan terkait liburan akhir tahun, melainkan sengaja untuk menghindari risiko kerusuhan yang mungkin terjadi dengan berkumpulnya massa dalam jumlah besar.

Baca Juga: Ahok Marahi Pendukungnya Saat Kampanye, Apa Sebabnya?

Topik:

Berita Terkini Lainnya