“Rush Money” Sempat Resahkan Masyakarat, Kapolri: Itu Hoax!

Tapi apa sih "Rush Money" itu?

Kemunculan isu yang mengajak masyarakat Indonesia agar menarik uang dalam jumlah besar dari bank atau yang dikenal dengan rush money membuat resah masyarakat. Namun, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa isu yang marak di media sosial tersebut palsu belaka dan penyebarnya akan ditangkap.

Dikutip Kompas.com, (21/11), ajakan untuk rush mengambil uang di bank itu tidak benar dan itu provokatif. Ditambah lagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan bahwa ajakan rush money akan merusak perbankan dan kepentingan masyarakat.

“Rush Money” Sempat Resahkan Masyakarat, Kapolri: Itu Hoax!Yudhi Mahatma/ANTARA FOTO

Kerusakan ini justru akan memengaruhi berbagai lapisan masyarakat. Masyarakat yang terkena dampak paling besar adalah rakyat miskin. Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, juga sudah meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan isu rush money yang beredar. Agus mengatakan bahwa kondisi perbankan Indonesia saat ini dalam keadaan sehat sehingga tidak perlu melakukan penarikan uang tersebut.

“Rush Money” Sempat Resahkan Masyakarat, Kapolri: Itu Hoax!Yudhi Mahatma/ANTARA FOTO

Rush money biasa dilakukan masyarakat ketika terjadi ketidakstabilan ekonomi atau kondisi perbankan yang tidak sehat yang mengakibatkan masyarakat khawatir menyimpan uangnya di bank sehingga memutuskan untuk menarik simpanan mereka dari bank.

Indonesia pernah mengalami rush money pada 1997 saat banyak bank di Indonesia terpaksa ditutup setelah dinyatakan bangkrut yang mengakibatkan kepanikan di masyarakat. Agus Martowardoyo pun mengimbau masyarakat dan media massa tidak terpengaruh isu tersebut.

Berkembang sejalan dengan aksi demo Ahok.

“Rush Money” Sempat Resahkan Masyakarat, Kapolri: Itu Hoax!Rosa Panggabean/ANTARA FOTO

Seperti diberitakan BBC.com, gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi jilid III terkait kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Disebut dalam Kasus Pungli Brotoseno, Apa Tanggapan Dahlan Iskan?

Adapun insiden yang terjadi pasca demonstrasi hanya dilakukan kelompok-kelompok kecil yang ingin merusak kegiatan aksi damai tersebut. Informasi mengenai gerakan rush money sangat provokatif dan dapat mengganggu stabilitas negara.

Demo selanjutnya sebaiknya dibatasi.

“Rush Money” Sempat Resahkan Masyakarat, Kapolri: Itu Hoax!Rosa Panggabean/ANTARA FOTO

Tito Karnavian selanjutnya meminta peserta aksi jika rencana demonstrasi 2 Desember 2016 terealisasi maka sebaiknya dibatasi. Tito mengaku kesulitan mengontrol aksi jika massa yang hadir terlalu banyak. Menurut Tito, sangat sulit mengontrol psikologis massa dalam jumlah yang relatif banyak.

Massa dapat terpicu provokasi jika ada pihak ketiga yang ingin aksi berbuntut kericuhan. Tito juga menuturkan, peserta yang akan mengikuti demonstrasi juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat yang tidak berdemo.

Aksi ini jangan sampai mengganggu keamanan dan ketentraman. Kasihan masyarakat yang butuh keamanan dan ketentraman. Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan otomatis bisa mempengaruhi pembangunan dan negara bisa semakin terpuruk.

Baca Juga: Daftar Kandidat Pengisi Kabinet Donald Trump yang Akan Memerintah AS.

Topik:

Berita Terkini Lainnya