Merapat ke Gerindra, PKS Enggan Dukung Jokowi

PKS berharap bisa melanjutkan koalisi dengan Gerindra

Jakarta, IDN Times - Musyawarah Majelis Syuro PKS diadakan pada 13 - 14 Januari 2018. Dalam musyawarah tersebut ditetapkan sembilan nama kader yang akan ditawarkan kepada masyarakat dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Namun sampai saat ini PKS belum menetapkan siapa saja yang akan menjadi partai mitra koalisinya, namun Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid optimistis PKS akan terus berkoalisi dengan Gerindra.

1. Sembilan nama punya potensi jadi caperes maupun cawapres

Merapat ke Gerindra, PKS Enggan Dukung JokowiIDN Times/Margith Juita Damanik

Sembilan nama yang ditetapkan oleh Majelis Syuro berpotensi tidak hanya menjadi calon wakil presiden (cawapres) namun juga sebagai calon presiden (capres) dalam Pilpres 2019. Kesembilan nama ini juga kabarnya sudah diinformasikan kepada Prabowo yang menurut informasi akan menjadi kandidat Capres dari partai Gerindra.

"Kami mengajukan 9 nama itu dan posisi bisa capres dan cawapres," kata Hidayat. Wakil Ketua Majelis Syuro PKS itu paham betul bahwa PKS harus sadar diri dan berkoalisi dengan partai lain demi mencapai angka 20%. "Nah soal siapa, nanti bisa disepakati," kata Hidayat tanpa menyebutkan kesembilan nama tersebut.

Baca juga: MCA Diduga Bermotif Politik, PKS : Jangan-Jangan Itu Kalimat Politik Juga

2. Nama-nama ditentukan oleh Majelis Syura

Merapat ke Gerindra, PKS Enggan Dukung JokowiIDN Times/Margith Juita Damanik

Sembilan nama yang ditetapkan merupakan hasil dari Musyawarah internal dan ditetapkan oleh Majelis Syuro PKS. "Iya majelis syuro yang memutuskan sembilan nama itu," kata Hidayat mengakui. "(Sembilan nama itu) telah dimajukan dan nanti kemudian mengerucutnya pasti tinggal satu," katanya lagi.

Kesembilan kader tersebut nantinya akan diajukan ke mitra koalisi untuk dinilai mana yang paling pas menjadi calon presiden atau calon wakil presiden. "Dari sembilan nama itu mana yang menurut mitra koalisi kami tepat untuk dijadikan capres atau pun cawapres," kata Hidayat.

3. PKS memilih tidak mendukung Jokowi

Merapat ke Gerindra, PKS Enggan Dukung JokowiAntarafoto

PKS sudah memilih untuk berdiri pada poros sendiri dan tidak mendukung Jokowi sebagai petahana. Hidayat mengatakan partainya tidak mendukung Jokowi karena pendukung Jokowi saat ini sudah cukup banyak

PKS positif untuk berdiri dalam porosnya bersama dengan Gerindra. Poros ini sendiri menurut Hidayat sudah memenuhi syarat dukungan lebih atau cukup, yakni 20%. "Apakah partai lain akan berdiri di poros satunya, kita lihat saja nanti," kata Hidayat.

4. Sembilan kader belum punya track record yang oke 

Merapat ke Gerindra, PKS Enggan Dukung JokowiANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Berdasarkan survei yang sudah tersebar di media massa, sembilan nama kader yang diajukan PKS untuk pilpres 2019 belum memiliki track record atau performa yang dibilang cukup oke. Namun hal ini tidak membuat PKS surut.

"Survei hari ini belum berarti apa apa. Karena survei itu berbasiskan pada seandainya hari ini dilakukan pilpres kan. Dan hari ini gak ada pilpres," kata Hidayat.

Hidayat juga memberikan contoh paling dekat, yakni Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 silam. Di mana pasangan calon yang menurut survei menduduki peringkat paling rendah, justru menjadi pemenang.

Baca juga: PKS: Partai Kader Yang Memilih Menjadi Oposisi

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya