Puisinya Dianggap Menodai Islam, Siapakah Sukmawati Soekarnoputri?

Sukmawati sempat menyinggung azan dan cadar di puisinya

Jakarta, IDN Times - Nama Sukmawati Soekarnoputri ramai di media sosial, lantaran puisi berjudul Ibu Indonesia yang ia bacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week 2018 Kamis (29/3) lalu, dianggap menista Islam.   

Dalam bait puisi tersebut, Sukmawati menyinggung-nyinggung syariat Islam seperti azan dan cadar.

"Aku tak tahu syariat Islam. Yang ku tahu sari konde ibu Indonesia sangat lah indah. Lebih cantik dari cadar dirimu," demikian nukilan puisi Sukmawati.

Lalu, siapa sebenarnya Sukmawati?

1. Putri Proklamator Soekarno dengan Fatmawati

Puisinya Dianggap Menodai Islam, Siapakah Sukmawati Soekarnoputri?IDN Times/Linda Juliawanti

Sukmawati bukanlah orang sembarangan. Dia merupakan putri pasangan Proklamator sekaligus Presiden pertama RI Soekarno dan Fatmawati. 

Wanita yang terlahir dengan nama Diah Mutiara Sukmawati ini juga merupakan adik dari Megawati Soekarnoputri dan Rachmawati Soekarnoputri yang lahir di Jakarta, 26 Oktober 1951. 

Sebagai putri Proklamator, Sukmawati merasakan langsung didikan sang ayah untuk mencintai Tanah Airnya sejak dini.

Baca juga: Polda Metro Jaya Menerima 2 Laporan soal Puisi Sukmawati

2. Sukmawati mencintai seni sejak kecil

Puisinya Dianggap Menodai Islam, Siapakah Sukmawati Soekarnoputri?IDN Times/Linda Juliawanti

Bukan rahasia lagi jika Sukmawati memang mencintai seni. Sejak dia lulus dari Sekolah Rakyat (SR) 1964, dia memilih melanjutkan ke Akademi Tari di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ)--sekarang IKJ--selama 1970 hingga 1974. 

Selain menggeluti seni tari, Sukmawati juga menyukai seni lukis dan sastra. Sukma ternyata menulis buku kumpulan puisi berjudul Ibu Indonesia yang diterbitkan pada 2006. 

Tak hanya itu, Sukmawati juga termasuk tokoh yang sangat memperhatikan sejarah bangsa Indonesia. Pada 2011, ia menuliskan kesaksian sejarah terkait kehidupannya selama 15 tahun di Istana Merdeka dalam sebuah buku berjudul Creeping Coup D'Tat Mayjen Suharto.

Dalam buku ini Sukmawati mengupas tuntas kisah hidupnya sejak dilahirkan di Istana Merdeka, ketika ayahnya masih menjabat sebagai Presiden RI, termasuk kesaksian terkait kudeta yang dialami Bung Karno pada 1965-1967.

3. Sukmawati adalah mantan putri mahkota

Puisinya Dianggap Menodai Islam, Siapakah Sukmawati Soekarnoputri?IDN Times/Linda Juliawanti

Kehidupan pribadi Sukmawati juga tak kalah menarik untuk ditilik. Dia ternyata sempat menikah dengan Putra Mahkota Puri Mangkunegara, yaitu Pangeran Sujiwa Kusuma yang kemudian dikenal sebagai Adipati Mangkunegara. 

Dari pernikahannya ini, Sukmawati dikaruniai tiga anak bernama GPH Paundrakarna Sukmaputra Jiwanegara, GRA Putri Agung Suniwati, dan Muhammad Putra Perwira Utama. 

Sang suami pun naik tahta dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX. Namun, tak lama setelah itu, mereka berdua memutuskan berpisah. Beberapa tahun kemudian, Sukmawati menikah lagi dengan seorang pria bernama Muhammad Hilmy.

4. Sukmawati terjun ke dunia politik

Puisinya Dianggap Menodai Islam, Siapakah Sukmawati Soekarnoputri?IDN Times/Linda Juliawanti

Darah politik sang ayah juga mengalir di tubuh Sukmawati. Sukma mengikuti jejak sang ayah dan saudara-saudaranya terjun ke dunia politik. Pada 1998, dia membangkitkan kembali Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan nama PNI Supeni untuk membedakan dari versi PNI lainnya, yang semuanya mengklaim sebagai keturunan partai tertua di Indonesia.

Namun, selang empat tahun kemudian, partai ini berganti nama menjadi PNI Marhaenisme, setelah gagal ikut Pemilu 1999. PNI Marhaenisme berhasil lolos dari verifikasi serta memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Istilah Marhaenisme pertama kali diawali dengan munculnya istilah Marhaen yang dicetuskan oleh Soekarno dalam pidato-pidatonya di berbagai tempat, ketika memimpin PNI pada 1927.

5. Polemik Sukmawati, pernah melaporkan Rizieq Shihab

Puisinya Dianggap Menodai Islam, Siapakah Sukmawati Soekarnoputri?IDN Times/Linda Juliawanti

Sukmawati pernah menjadi perbincangan setelah melaporkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab ke Bareskrim Polri pada Oktober 2016. Dia marah dengan video viral Rizieq yang menyatakan 'Pancasila Sukarno Ketuhanan ada di Pantat, sedangkan Pancasila Piagam Jakarta Ketuhanan ada di Kepala'.

Menurut Sukmawati, Rizieq telah melakukan penodaan terhadap lambang dan dasar negara Pancasila, serta menghina kehormatan martabat Dr Ir Soekarno sebagai Proklamator kemerdekaan Indonesia dan Presiden pertama RI.

Seolah berbalas, kini giliran Sukmawati yang dilaporkan oleh pendukung Rizieq dan Forum Umat Islam Bersatu (FUIB). Bahkan, dikabarkan sejumlah massa yang mengatasnamakan umat Islam akan menggelar aksi bertajuk 'Tangkap dan penjarakan Sukmawati si penista agama' bersama Persaudaraan Alumni (PA) 212, FPI, GNPF MUI, beserta ormas lainnya pada Jumat (6/4) mendatang. 

Meski telah resmi menyampaikan maaf kepada umat Muslim di Indonesia, nasi telah menjadi bubur. Laporan juga telah diproses kepolisian.

Siapkah Sukmawati menghadapinya?

Baca juga: Ini Penjelasan Lengkap Sukmawati soal Puisi Yang Dianggap Menista Islam

Topik:

Berita Terkini Lainnya