PILKADA 2018: Dari Ribuan, Hanya 96 Perempuan yang Siap Berlaga

Partisipasi perempuan di Pilkada 2018 masih minim

Jakarta, IDN Times - Pilkada serentak 2018 telah memasuki masa kampanye. Ini akan menjadi hajatan demokrasi yang meriah. Sebab, Pilkada tahun ini akan digelar di 171 daerah, secara serentak pula.

Sayangnya, hajatan ini sepertinya akan lebih dinikmati oleh laki-laki. Sebab perempuan yang menjadi calon kepala daerah dalam Pilkada kali ini terbilang sedikit. 

1. Hanya 101 perempuan dari 1.140 pendaftaran bakal calon kepala daerah 

PILKADA 2018: Dari Ribuan, Hanya 96 Perempuan yang Siap Berlaga  IDN Times/Linda Juliawanti

Berdasarkan data yang dihimpun dalam website infopemilu.kpu.go.id per Selasa (20/2), Pilkada Serentak 2018 hanya diikuti oleh 8,85 persen perempuan.

"Ada 101 perempuan dari 1.140 pendaftar bakal calon kepala daerah. Dari 101 perempuan tersebut, 92 calon memenuhi syarat, 6 calon tidak memenuhi syarat, serta 3 calon belum ditetapkan," ujar Peneliti Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi ( Perludem), Maharddhika, dalam diskusi bertema "Potret Perempuan Calon Kepala Daerah" di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol Jakarta Pusat, Rabu (21/2).

Mahardhika menyampaikan, calon kepala daerah perempuan ini mendaftar di 78 daerah atau mewakili 45.61 persen dari 171 daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018. 

"Mereka tersebar di tujuh provinsi, 26 kota, dan 45 kabupaten," ucap Maharddhika. 

Baca juga: PSI Bakal Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

2. Partisipasi perempuan meningkat

PILKADA 2018: Dari Ribuan, Hanya 96 Perempuan yang Siap Berlaga  IDN Times/Sukma Shakti

Meski keterlibatan perempuan di dalam pesta demokrasi masih minim, angka ini meningkat meski tak signifikan jika dibandingkan Pilkada tahun sebelumnya.

"Partisipasi perempuan yang hanya mencapai 7,47 persen di Pilkada 2015 dan 7,17 persen di Pilkada 2017. Di Pilkada 2015, ada 123 perempuan dari 1.646 yang memenuhi syarat sebagai calon kepala daerah. Sementara di Pilkada 2017 ada 48 perempuan dari 670 pendaftar bakal calon kepala daerah," kata dia.

3. Hanya dua orang yang berani tampil menjadi calon gubernur

PILKADA 2018: Dari Ribuan, Hanya 96 Perempuan yang Siap Berlaga  IDN Times/Sukma Shakti

Maharddhika mencatat ada 49 perempuan mendaftar menjadi calon kepala daerah, dua orang perempuan mendaftar jadi calon gubernur yaitu Khoflfah lndar Parawansa di Jawa Timur dan Karolin Margret Natasa di Kalimantan Barat. Adapun 31 orang mendaftar jadi calon bupati dan 16 orang mendaftar sebagai calon wali kota. 

"Sementara itu, 52 perempuan mendaftar menjadi calon wakil kepala daerah, lima orang perempuan mencalonkan diri jadi wakil gubernur, yaitu ada Ida Fauziyah di Jawa Tengah, Puti Guntur Soekarno di Jawa Timur, Chusnunia di Lampung, Sitti Rohmi Djalilah di Nusa Tenggara Barat, serta Emelia Julia Nomleni di Nusa Tenggara Timur.

Selain itu, 28 orang mencalonkan diri jadi wakil bupati dan 18 orang mencalonkan diri jadi wakil wali kota.

4. Didominasi kader partai

PILKADA 2018: Dari Ribuan, Hanya 96 Perempuan yang Siap Berlaga  IDN Times/Fitang Adhitia

Lebih lanjut Maharddhika menuturkan latar belakang perempuan pendaftar calon kepala daerah didominasi oleh kader partai, perempuan dengan jaringan kekerabatan, mantan anggota DPR/DPD/DPRD, dan petahana.

"Empat hal ini konsisten mendominasi latar belakang perempuan calon kepala daerah dari Pilkada ke Pilkada," kata Maharddhika. 

Menurutnya, peluang pencalonan perempuan tertutup oleh dominasi kekuatan modal dan elektabilitas yang mayoritas dimiliki oleh laki-laki. 

"Bergabung dengan partai adalah jalan yang ditempuh perempuan untuk menuju kuasa pemerintah daerah. Perempuan membutuhkan waktu untuk meyakinkan diri, meraih dukungan elit politik, dan merebut kepercayaan pemilih daerah," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal 11 Calon Tunggal Yang Bakal Melawan Kotak Kosong di Pilkada 2018

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya