Kisruh Luhut-Amien Rais, PDIP: Hanya Pernak-pernak Jelang Pilpres

Kritik Amien Rais dinilai bisa jadi blunder buat PAN

Jakarta, IDN Times - Kisruh yang terjadi antara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dengan politisi senior Partai Amanat Nasional Amien Rais menuai banyak komentar.  Pasalnya, Luhut mengancam akan membongkar dosa-dosa 'pengkritik asal' di masa lalu.

Bagaimana para tokoh menilainya? 

1. PDIP menilai polemik Luhut-Amien hanya pemanis Pilpres

Kisruh Luhut-Amien Rais, PDIP: Hanya Pernak-pernak Jelang PilpresIDN Times/Linda Juliawanti

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang DH mengatakan kisruh dua tokoh senior tersebut hanyalah 'pemanis' dalam Pemilihan Presiden yang semakin dekat.

"Tiap siklus 5 tahunan kan biasa kita hadapi hal seperti itu, jadi tenang-tenang saja, nggak terlalu emosional menghadapi pernik-pernik menjelang siklus lima tahunan seperti itu," kata Bambang di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (23/3).

Baca juga: Luhut Ancam Bongkar Dosa Amien Rais, Fadli Zon: Semua Orang Berhak Kritik Pemerintah

2. Partai Berkarya: Kritik Amien Rais itu membangun

Kisruh Luhut-Amien Rais, PDIP: Hanya Pernak-pernak Jelang PilpresIDN Times/Linda Juliawanti

Partai baru dalam perhelatan Pemilu 2019, Berkarya, juga turut angkat suara soal polemik Luhut dan Amien. Menurut Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang, kritik Amien itu membangun pemerintahan.

"Pak Amien kan mengkritik Pak Jokowi, itu kritik yang membangun berdasarkan pengalaman yang Pak Amien rasakan, beliau punya hak sebagai warga negara untuk mengkritisi, sekaligus ini untuk peringatan bagi presiden berhati-hati mengawal negara," ucap Badaruddin ketika ditemui terpisah. 

Sementara terkait ancaman yang dilontarkan Luhut, Badaruddin menilai itu merupakan trik Menteri Perindustrian dan Perdagangan Indonesia era Gus Dur ini untuk menjaga stabilisasi informasi di pemerintahan.

"Itu haknya Pak Luhut ya, bisa saja apa yang dikatakan itu trik-trik politik untuk meyakinkan masyarakat bahwa Pak Luhut sangat menjaga stabilisasi informasi atau kritikan di pemerintah sekarang segala macam cara pasti dilakukan dan itu hak beliau," ucapnya.

Namun ia juga menilai tak tepat jika Luhut sampai melemparkan ancaman. "(Sebagai menteri) Kemaritiman ngga tepat ya, harusnya beliau bicara saja soal kemaritiman secara tupoksinya. Mungkin ada tugas khusus dari presiden ke beliau di luar tupoksinya itu bisa saja terjadi," kata dia.

3. Celetukan Amien adalah gaya bahasa dia sejak dulu

Kisruh Luhut-Amien Rais, PDIP: Hanya Pernak-pernak Jelang PilpresIDN Times/Linda Juliawanti

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, mengatakan semestinya dari awal Luhut tak tanggapi celetukan Amien. Sebab, kata dia, Amien memang sudah biasa keluarkan celetukan hiperbola sejak dulu.

"Tanpa adanya Pilpres, dari dulu memang begitu kok gaya bahasanya (Amien Rais). Kalau celetukan Amien Rais itu memang gaya dia berpolitik, sebagian besar sudah mengetahui karakter Amien Rais dengan celetukan-celetukannya seringkali hiperbol," ucapnya.

Menurutnya, Amien Rais ke depannya akan menanggung sendiri risiko akibat perkataannya tersebut, termasuk kesulitan bagi PAN untuk masuk dalam posisi penting di pemerintahan.

"Itu saya kira sudah menjadi beban tersendiri buat PAN, dan menurut saya tidak perlu ditanggapi. Karena pada akhirnya itu menjadi blunder buat PAN ataupun buat Amien Rais. Yang dianggap pada akhirnya hanya menjadi seorang kritikus bukan negarawan yang bisa mencari solusi," imbuhnya.

Adapun mengenai reaksi Luhut, Yunarto menilai terlalu keras sehingga malah mendapatkan memberikan panggung bagi Amien Rais, memberikan simpati dari sebagian pihak. 

"Menurut saya sudah jelas, PAN tidak mungkin mendukung jokowi di tahun 2019 kecuali mendapatkan jabatan dan tawaran yang cukup tinggi yang menurut saya agak sulit," kata dia.

Baca juga: Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi Kritik

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya