Penyerangan Jemaah Ahmadiyah Diduga Spontan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Peristiwa penyerangan rumah warga Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, diduga terjadi secara spontan.
1. Polisi mengedepankan upaya persuasif
"Kami melihat kejadian ini spontan, tidak ada motif. Oleh sebab itu, kami mengedepankan upaya-upaya persuasif," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Muhammad Iqbal di Mabes Polri, Rabu (23/5).
Namun demikian, menurut Iqbal, tidak menutup kemungkinan dugaan tersebut bisa berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Begini Kata Jemaah Ahmadiyah Korban Penyerangan di NTB
2. Polisi sudah melakukan upaya pencegahan
Editor’s picks
Menurut Iqbal, polisi sudah menjaga daerah tersebut untuk mencegah penyerangan susulan. Selain itu, polisi juga memberikan pertolongan kepada para korban yang trauma akibat kejadian ini.
"Kami sudah membentuk tim pemulihan trauma dari polisi wanita dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)," kata Iqbal.
Terkait rumah para jemaah Ahmadiyah yang dirusak, lanjutnya, dia akan melibatkan semua stakeholder untuk melakukan penjagaan dan pemulihan.
3. Pelaku perusakan mencapai 50 orang
Seperti diketahui, sekelompok orang merusak rumah-rumah Jemaah Ahmadiyah di Dusun Grepek Tanak Eat, Desa Greneng, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu (19/5) dan Minggu (20/5).
Perusakan tersebut mengakibatkan 8 rumah rusak, 4 sepeda motor rusak, dan 24 orang diungsikan ke kantor Kepolisian Resor Lombok Timur. Polisi memperkirakan pelaku perusakan mencapai sekitar 50 orang.
Baca juga: 3 'Pekerjaan Rumah' untuk Polri terkait Penyerangan Jemaah Ahmadiyah di NTB