Korban Banjir Cirebon Kesulitan Makanan, Kemensos Dirikan Dapur Umum

Semoga banjir lekas surut

Cirebon, IDN Times - Kementerian Sosial bergerak cepat membantu korban banjir di Kabupaten Cirebon. Bantuan selama periode tanggap darurat diberikan dalam berbagai bentuk, mulai bantuan logistik senilai lebih Rp347 juta, santunan ahli waris bagi satu korban meninggal senilai Rp15 juta, dan bantuan logistik tanggap darurat sebanyak 400 paket lauk-pauk. Bersama mitra lainnya, Kemensos juga mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi.

1. Mendirikan dapur umum

Korban Banjir Cirebon Kesulitan Makanan, Kemensos Dirikan Dapur UmumIDN Times/Indiana Malia

"Bantuan ini merupakan kelanjutan perintah Bapak Presiden bahwa bila ada bencana jangan ada anak bangsa  yang tidak terurus. Oleh karena itu juga dibangun dapur umum agar mereka yang terdampak bencana bisa memenuhi kebutuhan makan," kata Menteri Sosial Idrus Marham dalam kunjungannya ke Cirebon kemarin, Senin (26/02).

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat menambahkan, salah satu kendala korban bencana adalah kesulitan makanan karena tidak bisa memasak. Oleh karena itu, Kemensos memberikan bantuan lauk pauk dan bahan makanan siap santap.

Menurut Camat Ciledug, Kabupaten Cirebon, Iman Supriadi, banjir datang sekitar pukul 23.00, Jumat (23/02/2018). "Ada dua desa di kecamatan kami yang terdampak, dengan jumlah pengungsi sebanyak 70 kepala keluarga," kata Iman.

Sejauh ini, ada beberapa tempat yang menjadi lokasi penampungan pengungsi. Di antaranya di gedung milik Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI), dan sejumlah gedung sekolah.

Baca juga: Akibat Hujan Deras, Jakarta dan Bandara Soetta Dikepung Banjir

2. Memberikan santunan kematian

Korban Banjir Cirebon Kesulitan Makanan, Kemensos Dirikan Dapur UmumTeatrika Putri/IDN Times

Kementerian Sosial memberikan santunan kematian untuk Warsi (65), kakak korban meninggal almarhumah Tarkilah (50) senilai Rp15 juta. Menurut Warsi, adiknya tinggal bersebelahan dengannya, di pinggir aliran Sungai Cisanggarung. Warsi tinggal bersama anak-anaknya, sementara sang adik tinggal sendirian dan menderita kusta.

"Air sungai cepat naik. Saya ditolong anak-anak. Tapi adik saya tidak sempat tertolong karena panik," kata warga Desa Ciledug Lor RT 02/RW 01 ini.

Perangkat desa setempat, Ahmad Yani menyatakan warga kini mulai membersihkan tempat tinggalnya dari lumpur. "Siang mereka membersihkan rumah, malam mereka ke pengungsian," katanya.

Menurutnya, warga di pengungsian masih membutuhkan sejumlah bantuan seperti makanan siap saji, obat-obatan, dan air bersih. "Yang utama makanan, sebab kompor warga terendam air. Jadi kami belum bisa memasak," katanya.

Anak-anak masih belum bisa sekolah karena sekolah mereka juga belum bersih dari lumpur. "Obat-obatan juga diperlukan untuk warga yang menderita gatal-gatal. Tapi memang petugas kesehatan rutin datang, selain juga kepolisian dan TNI," katanya.

3. Ketinggian air mencapai dua meter

Korban Banjir Cirebon Kesulitan Makanan, Kemensos Dirikan Dapur UmumANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Saat bencana terjadi di sejumlah lokasi, ketinggian genangan air mencapai sekitar dua meter. Ada delapan kecamatan yang terendam banjir, yakni Kecamatan Losari, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Waled, Pangenan, dan Gebang. Banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya Sungai Cisanggarung dan Sungai Cijangkelok.

4. Ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir

Korban Banjir Cirebon Kesulitan Makanan, Kemensos Dirikan Dapur UmumIDN Times/Helmi Shemi

Ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir. Lokasi terdampak ada di tujuh kecamatan. Di Kecamatan Losari ada di desa Tawangsari. Selain itu Kecamatan Waled di Desa Mekarsari, Gunungsari, dan Ciuyah. Kecamatan Pasaleman di Desa Cilengkrang, Cilengkrang girang, Tanjung Anom, Tonjong, Pasaleman.

Kecamatan Pabedilan di Desa Sidarsemi, Babakan Losari Lor, Kalibuntu dan Dukuhwidara. Sementara di Kecamatan Ciledug ada di desa Ciledug Lor, Ciledug Kulon, Ciledug Wetan, Jatiseeng Kidul. Kecamatan Gebang ada di desa Udik dan Ilir Serra di Kecematan Pabuaran di Desa Sukadana.

5. Memberikan bantuan PKH dan menerjunkan TAGANA

Korban Banjir Cirebon Kesulitan Makanan, Kemensos Dirikan Dapur Umumjurnalasia.com

Kementerian Sosial menggelontorkan dana sebesar Rp418.097.150.000. Jumlah tersebut terbagi untuk PKH Rp199.966.140.000 menjangkau sebanyak 105.732 jiwa, Bantuan Beras Sejahtera sebesar Rp218.081.160.000 untuk 165.213 keluarga, serta Bantuan Hibah Dalam Negeri sebesar Rp49.850.000.

Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat menambahkan, selain memberikan bantuan dana, Kemensos juga menerjukan Taruna Siaga Bencana untuk membantu korban karena banjir.

"Begitu terjadi banjir kami langsung instruksikan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) untuk gerak cepat. Mereka dari daerah terdekat. Dari kota sebanyak 18 orang dan dibantu dari kabupaten terdekat," kata Harry.

Baca juga: BNPB: Ada 8 Bencana Banjir dan 2 Tanah Longsor Sepanjang Februari 2018

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya