Hindari Penimbunan Barang Pokok, Polri Bakal 'Blusukan' ke Pasar

Jakarta, IDN Times - Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru diprediksi mengalami peningkatan.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Purwadi Arianto menegaskan, penegakan hukum akan ditingkatkan guna menghindari kenaikan harga.

"Kami akan melakukan penegakan hukum terhadap kelangkaan barang pokok. Jika ditemukan ada penimbunan barang, akan kita tindak tegas. Termasuk soal kelangkaan LPG. Ini untuk membantu kebijakan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga," ujar Purwadi saat membuka acara Launching dan Pelepasan Operasi Pasar Bahan Pangan (Stabilisasi Pangan) di Lapangan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (14/12).

Baca juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, Polisi Antisipasi Kemacetan dan Kenaikan Harga

IDN Times/Indiana Malia

Menurut Purwadi, menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat terkait bahan pokok meningkat.

Oleh karena itu, Polda Metro Jaya bersama Bulog DKI Jakarta, Kementerian Perdagangan, dan pemerintah daerah berupaya melakukan stabilitasi pangan seperti beras, minyak goreng, dan gula pasir dengan harga eceran terendah atau bahkan di bawah harga pasar.

Operasi stabilisasi harga pangan juga dilakukan di tempat lain secara nasional. "Ini akan berlangsung selama 8 hari, dari tanggal 14-21 Desember. Dan ini memberikan bukti bahwa Polri dan lembaga terkait berupaya hadir di tengah masyarakat mewakili negara," kata Purwadi.

Purwadi menjelaskan, sasaran penjualan bahan-bahan pokok adalah ibu rumah tangga, pasar tradisional, pemukiman padat penduduk, dan rusunawa.

Jadwal penjualan akan ditentukan oleh Kasatwil masing-masing. Masing-masing Polres langsung mengambil bahan pangan di Gudang Bulog Kelapa Gading pada sore hari pukul 16.00 WIB. 

Sementara itu, target operasi pasar Polda Metro Jaya ada di 24 titik. 

Baca juga: Harga BBM di Papua Bakal Anjlok Drastis, Ini Penyebabnya