Panti Jompo Waluya, Tempat Tahanan Politik yang Butuh Uluran Tangan

Panti jompo Waluya didirakan Taufiq Kiemas dan diresmikan Gus Dur

Jakarta, IDN Times - Panti Jompo Waluya Sejati Abadi yang terletak di Kramat, Jakarta Pusat, ini baru-baru ini sempat diunggah warganet, yang disebut-sebut kondisinya memprihatinkan.

Warganet bernama Soe Tjen Marching melalui akun Twitter-nya, @SoeTjenMarching, Rabu 7 Maret lalu menyebut penghuni Panti Waluyo yang disebutnya Eyang Sri sedang kritis, dan butuh uluran tangan. Belakangan perempuan yang dimaksud adalah Sri Sulistiawati.

"Mohon RT: Salah satu penghuni panti Waluyo eyang Sri, sedang kritis. Butuh tenaga untuk menemani di malam hari. Teman-teman di Jakarta, yang bisa menyumbangkan waktu, tenaga, sedikit dana atau apapun, mohon mengunjungi panti Waluyo.Jl. Kramat 5 no.1C Jakarta Pusat," tweet Soe Tjen.

1. Berawal dari unggahan media sosial 


Berdasarkan informasi tersebut, IDN Times, mencoba mendatangi langsung ke panti jompo itu. Namun, malam itu hanya ada satu pengurus panti yang baru bekerja selama 10 hari.

Ia lalu menyarankan IDN Times untuk mengunjungi Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, karena di sana ada pengurus panti lainnya dan salah seorang penghuni panti yang sedang dirawat. 

2. Dua penghuni panti dalam keadaan kritis 

Panti Jompo Waluya, Tempat Tahanan Politik yang Butuh Uluran TanganIDN Times/Helmi Shemi

Adalah Rusdiarno dan Sri Sulistiawati yang sedang dalam keadaan kritis. Rusdiarno atau yang akrab disapa opung Rus mengalami kesulitan berjalan pasca-terjatuh dan mengalami patah kaki. Opung Rus juga semakin sulit berkomunikasi karena usianya sudah lebih dari 78 tahun. 

"Sekarang sudah semakin drop untuk kondisinya, kalau gangguan dia masih suka butuh teman untuk bicara. Untuk bicara pun sudah gak jelas, kalau kita sudah terbiasa pakai bahasa tubuh kita mengerti dia minta makan, mandi, apapun pakai bahasa tubuh kalau untuk bahasa lisan udah gak jelas," kata seorang pengurus panti, Bayu di RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (7/3).

Sementara, Sri atau yang akrab disapa eyang Sri sudah 10 hari dirawat karena adanya tumor di ususnya. Sri masih menunggu hasil observasi dokter untuk penanganan medis lebih lanjut. 

"Kemarin sama sekali gak bisa bicara, sudah seminggu gak makan sama sekali, puasa. Tapi sekarang sudah mau ngomong," ungkap Bayu. 

Baca juga: Cerita Pilu Novel Baswedan Jalani Pengobatan di Singapura

3. Panti Waluyo membutuhkan tenaga medis 

Panti Jompo Waluya, Tempat Tahanan Politik yang Butuh Uluran TanganIDN Times/Helmi Shemi

Bayu mengungkapkan panti jompo Waluya membutuhkan bantuan tenaga medis untuk membantu mengurus penghuni panti. Saat ini terdapat lima penghuni panti yang sudah sepuh, termasuk opung Rus dan eyang Sri. 

"Yang dibutuhkan adalah tenaga medis. Paling penting medis tenaga medis karena kita sendiri jujur pengurus agak keteteran," kata dia. 

Selain tenaga medis, panti Waluyo juga memerlukan bantuan sejumlah peralatan untuk merenovasi. Namun, Bayu tidak dapat merinci secara jelas. 

"Sama banyak kondisi panti yang perlu direnovasi, kayak butuh peralatan untuk tangga untuk beres-beres," ujar dia. 

4. Panti didirikan Taufiq Kiemas dan diresmikan Presiden Gus Dur untuk menampung tahanan politik era Soeharto

Panti Jompo Waluya, Tempat Tahanan Politik yang Butuh Uluran TanganIDN Times/Helmi Shemi

Panti jompo ini didirikan oleh Ketua MPR (2009-2014) Taufiq Kiemas yang merupakan suami dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Panti ini lalu diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 8 Februari 2004. Panti ini menampung tahanan politik (tapol) pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. 

"Panti jompo ini menampung korban 65 eks tapol yang pada waktu Orde Baru itu di 'PKI' kan. Mereka disiksa, dipenjara, diasingkan. Begitu keluar dari penjara mereka ditolak sama keluarganya, sehingga ada seorang yang mau menampung," kata Bayu. 

Saat ini, Panti Jompo Waluya dibiayai dan diurus politikus PDIP Ribka Tjiptaning. "Dr Ribka Tjiptaning dia donatur tetap untuk bulanan listrik dibayar sama beliau, makan juga terkadang. Beliau juga mengutus tim kesehatannya tiap Sabtu atau Minggu untuk mengecek kesehatan dari panti," ungkap Bayu.

Baca juga: Kisah Pilu Buruh Bangunan, Ditipu Mandor Hingga Terserang Stroke

Topik:

Berita Terkini Lainnya