Demo di Depan Kantor Anies-Sandi, Sopir Angkot Tanah Abang Keluhkan 3 Hal Ini

Pendapatan mereka turun lebih dari 50 persen

Jakarta, IDN Times - Puluhan sopir angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat, demonstrasi di depan kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Mereka berkumpul di depan Balai Kota Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB.

1. Sopir angkot menuntut pembukaan jalan Jatibaru 

Demo di Depan Kantor Anies-Sandi, Sopir Angkot Tanah Abang Keluhkan 3 Hal IniIDN Times/Helmi Shemi

Sopir angkot yang terdiri dari sopir angkot M08, M10, YP03, M09, M11, MA mendesak Pemprov DKI Jakarta, agar penutupan jalan Jatibaru pasca-penataan kawasan Tanah Abang kembali dibuka. 

"Buka akses itu udah, gak ada lebih dari itu hanya itu saja, buka akses seperti dulu," kata Koordinator aksi Abdul Rosyid di depan Balai Kota Jakarta, Rabu (31/1).

Baca juga: Relokasi Pedagang Blok G Tanah Abang, Ini Lahan yang Disiapkan Pemprov DKI

2. Pendapatan sopir angkot menurun

Demo di Depan Kantor Anies-Sandi, Sopir Angkot Tanah Abang Keluhkan 3 Hal IniIDN Times/Helmi Shemi

Sopir angkot mengeluh pendapatan mereka yang berkurang hingga 50 persen lebih, pasca-penutupan jalan Jatibaru untuk penataan pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang. 

"(Turun) 50 persen lebih, biasanya kami pulang bisa bawa Rp150 ribu sudah makan, tapi sekarang kami bawa duit paling banter Rp60 ribu, kadang kalau hari libur kita nombok. Boro-boro kebutuhan anak istri di rumah, kebutuhan kami di sini bayar kontrakan saja udah gak nutup," ujar Rosyid.

3. Sopir angkot membandingkan dengan kebijakan untuk PKL 

Demo di Depan Kantor Anies-Sandi, Sopir Angkot Tanah Abang Keluhkan 3 Hal IniIDN Times/Helmi Shemi

Rosyid mengkritik kebijakan Pemprov DKI soal penataan di Tanah Abang, dimana sekitar 400 PKL diberikan lapak dan tenda untuk berjualan di trotoar. Sementara, akibat penataan itu angkot yang biasanya lewat di depan stasiun tidak diperbolehkan lewat dari pukul 06.00-18.00 WIB. 

"1.500 sopir dibanding 400 PKL, banyakan mana? Gitu aja logikanya," kata Rosyid.

Baca juga: Cek Data: Kemacetan di Tanah Abang Versi Sandiaga VS Dirlantas

Topik:

Berita Terkini Lainnya