BMKG: Ada 19 Kali Gempa Susulan yang Mengguncang Wilayah Selatan Jawa

Gempa susulan tidak menimbulkan kerusakan berarti

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 19 kali gempa susulan melanda wilayah selatan kepulauan Jawa, pasca-gempa berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) kemarin. Hal tersebut merupakan kejadian alami yang terjadi saat gempa berkekuatan besar terjadi.

"Sejak semalem terjadi gempa susulan 19 kali, gempanya kecil itu adalah hal alamiah setiap gempa besar, maka akan diikuti gempa-gempa kecil dalam rangka mencari keseimbangan sistem lempeng bumi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penangguangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB Kav 38, Jakarta Timur, Sabtu (16/12/2017).

BMKG: Ada 19 Kali Gempa Susulan yang Mengguncang Wilayah Selatan JawaANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Menurut Sutopo, gempa susulan tersebut tidak menimbulkan kerusakan yang berarti, karena hanya berskala rendah, yakni di bawah 5,0 SR yang berpusat di sekitar selatan Sukabumi.

Baca juga: Mengenal Sejarah dan Arti Skala MMI untuk Gempa Bumi

"Dan gempanya tak merusak karena di bawah 5,0 SR, dari tadi pagi 5,4 SR di sekitar selatan Sukabumi, sumbernya lain, dia berada di sebelah barat daya jauh di Garut dan tidak merusak daerah sekitar Garut, Sukabumi, Cianjur, dan sekitarnya," lanjut dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan status siaga peringatan dini tsunami, namun setelah dua jam berselang akhirnya peringatan tersebut dicabut.

BMKG: Ada 19 Kali Gempa Susulan yang Mengguncang Wilayah Selatan JawaANTARA FOTO/Idhad Zakaria

"02.30 BMKG menyatakan peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir, dan memang kenyataan di lapangan tsunami tidak ada tanda-tanda permukaan air laut yang surut," tutup Sutopo.

BNPB menyebutkan, akibat gempa diJawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarata, mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Gempa kali ini juga menyebabkan kerusakan ratusan rumah dan bangunan lainnya. 

Baca juga: Korban Jiwa Akibat Gempa di Jabar Jadi 3 Orang, 1 Meninggal Karena Panik

Topik:

Berita Terkini Lainnya