Korban Jiwa Akibat Gempa di Jabar Jadi 3 Orang, 1 Meninggal Karena Panik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laporan Fitang Budhi Adhitia
Jakarta, IDN Times - Korban meninggal akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta, bertambah menjadi tiga orang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, gempa juga mengakibatkan ratusan rumah rusak.
"Hingga Sabtu (16/12) pukul 14.00 WIB, terdapat tiga korban meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka akibat gempa," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12).
Selain korban jiwa, Sutopo menjelaskan, 228 rumah rusak berat, 152 rumah rusak sedang, 97 rumah rusak ringan, dan 473 rumah rusak yang belum diklasifikasikan ke dalam rusak berat, sedang, dan ringan. Selain itu juga terdapat sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintah yang rusak.
Meninggal Karena Terjatuh
Tiga korban meninggal dunia adalah Ibu Aminah (80) warga Sugihwaras RT 02 RW 18, Kelurahan Kauman, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Dede Lutfi (62) warga Desa Gunungsahari RT 04 RW 02, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan Fatimah (34) warga Dusun Jambon, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
"Korban Ibu Aminah dan Dede Lutfi meninggal akibat tertimpa tembok rumah yang roboh. Sedangkan korban Fatimah meninggal dunia saat panik terjadi gempa lari keluar rumah terjatuh, kemudian dibawa ke RS Mitra Sehat, lalu meninggal dunia," ujar Sutopo.
Tasikmalaya Terdampak Paling Parah
Menurut Sutopo, kerusakan bangunan yang paling banyak terdapat di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Pangandaran, yang memang paling dekat dengan pusat gempa. Tercatat di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 72 rumah rusak berat, 37 rumah rusak sedang, dan 109 rumah rusak.
Editor’s picks
Baca juga: Mengenal Sejarah dan Arti Skala MMI untuk Gempa Bumi
Sementara, di Kabupaten Ciamis terdapat 50 rumah rusak berat, 83 rumah rusak sedang, 55 rumah rusak ringan dan 188 rumah rusak. Sedangkan, di Kabupaten Pangandaran terdapat 33 rumah rusak berat, 20 rumah rusak sedang, 38 rumah rusak ringan, dan 91 rumah rusak.
"Daerah lain yang terdampak gempa merusak adalah di Kota Banjar, Kabupaten Garut, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kota Pekalongan dan Sleman," dia melanjutkan.
Korban Mulai Mengungsi
Sutopo menyebutkan pendataan masih dilakukan dan diperkirakan jumlah kerusakan akan bertambah.
Masyarakat yang rumahnya rusak mengungsi di tenda, rumah kerabatnya, balai desa, atau bangunan lainnya. Bantuan juga terus disalurkan kepada korban.
"Kepala BNPB telah melaporkan perkembangan penanganan dampak gempa kepada Presiden RI," ujar dia.
Terjadi 19 Kali Gempa Susulan
"Kekuatan gempa terus menurun. Memang daerah selatan Jawa Barat merupakan daerah rawan gempa yang berasal dari pertemuan Lempeng Hindia Australia dan Eurasia. Gempa dapat terjadi kapan saja.
Secara umum aktivitas masyarakat telah kembali normal. Petugas gabungan terus melakukan penanganan darurat," Sutopo menandaskan.
Baca juga: Ini Penyebab Gempa Bumi di Jawa Barat dan Jawa Tengah