18 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, TKI Parinah Akhirnya Pulang ke Tanah Air

Parinah diboyong majikannya dari Saudi ke London

Jakarta, IDN Times - Nasib tragis kembali dialami Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang bekerja di Arab Saudi. Kali ini, dialami TKI asal Banyumas bernama Parinah yang sudah 18 tahun berpisah dengan keluarganya di Indonesia, setelah diajak majikannya pindah dari Saudi ke London, Inggris.

1. Kasus Parinah terungkap hasil kerja sama Pemerintah dengan Kepolisian Inggris

18 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, TKI Parinah Akhirnya Pulang ke Tanah Airbbc.com

Kisah TKI berusia 50 tahun itu terungkap hasil kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London dengan Met Police UK dan Met Police Brighton, Sussex, setelah menerima berita mengenai WNI bermasalah itu pada 1 Maret 2018.

Parinah selama bekerja bersama majikannya di London tidak mendapatkan hak-hak yang semestinya diperoleh, seperti gaji dan cuti libur bekerja. Karena itu, KBRI London terus berkoordinasi dengan Kepolisian Brighton untuk menyelesaikan kasus Parinah hingga tuntas melalui peradilan setempat.

“Tentunya, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) akan memperjuangkan hak dari ibu Parinah,” kata Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (P4TKI) Cilacap Ervi Kusumasari seperti dilansir antaranews.com, Kamis (12/04).

Baca juga: Infografis: 20 TKI di Saudi Terancam Hukuman Mati

2. Parinah tidak mendapat hak-haknya selama bekerja

18 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, TKI Parinah Akhirnya Pulang ke Tanah Airantaranews.com

Pemerintah RI menuntut agar sang majikan segera mengeluarkan hak-hak yang seharusnya diterima Parinah, selama bekerja di Arab Saudi dan London selama 18 tahun.

“Selain gaji, hak Parinah yang tidak diberikan oleh majikannya berupa cuti selama dua minggu dalam dua tahun. Jika cuti itu tidak diberikan, dapat diuangkan senilai harga tiket pergi dan pulang (dari negara tempat bekerja ke Indonesia dan sebaliknya),” kata Ervi.

3. Kedatangan Parinah disambut isak tangis

18 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, TKI Parinah Akhirnya Pulang ke Tanah Airantaranews.com

Parinah tiba di Jakarta pada Rabu 11 April lalu, setelah berhasil dipulangkan Pemerintah dari London pada Selasa 10 April malam waktu setempat. Tiba di Jakarta, atas permintaan anaknya, Parinah tidak diantarkan di tempat kelahirannya, Desa Petarangan RT 01 RW 10, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Jawa Tengah, melainkan diantar ke rumah anak sulungnya, Sunarti (36), di Desa Nusawungu, Cilacap, Jawa Tengah, hari ini pukul 09.30 WIB.

Kedatangan pejuang devisa negara tersebut disambut haru dan isak tangis dari sanak saudara dan keluarga besarnya, yang telah menunggu keberadaannya selama 18 tahun. Bahkan, sebelum masuk rumah, kaki Parinah terlebih dahulu dibasuh dengan air oleh putra bungsunya, Nurhamdan (29).

4. Keluarga tidak mengizinkan Parinah menjadi TKW lagi di luar negeri

18 Tahun Hilang Kontak dengan Keluarga, TKI Parinah Akhirnya Pulang ke Tanah Airtabloidbintang.com

Saat ditemui di rumahnya, Parinah mengaku senang bisa kembali berkumpul dengan keluarga dan anak-anaknya, “Alhamdulillah bisa berkumpul kembali. Saya sudah lama ingin pulang karena tidak tahan di London,” ujar parempuan paruh baya tersebut.

Disinggung mengenai kelanjutan hidupnya setelah pulang ke Indonesia, termasuk kemungkinan akan bekerja lagi sebagai TKW di luar negeri, Parinah hanya diam. Namun, putra keduanya, Parsin (33), menolak keras karena tidak ingin ibunya kembali mengalami nasib tragis di negeri orang.

“Gak boleh sama anak-anak, di rumah saja, momong cucu,” kata Parsin.

Baca juga: Penyumbang Terbesar, Mayoritas TKI Jatim di Malaysia Tak Terdaftar

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya