Usai Demo 4 November, Elektabilitas Ahok Turun 7 persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia menyatakan tingkat keterpilihan atau elektebilitas calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengalami penurunan. Anjloknya elektabilitas Ahok ini terimbas dari demo 4 November 2016 lalu yang menuntut proses hukum terkait dugaan penistaan agama yang dilakukannya. Seperti diberitakan Tempo.co, survei LSI teresbut dilakukan terhadap 440 responden sejak 31 Oktober hingga 5 November 2016.
Elektabilitas Ahok turun hampir 7 persen.
Peneilti LSI, Adjie Faraby mengatakan bahwa elektabilitas Ahok pasca demo hanya tersisa 24,6 persen. Angka itu turun drastis daripada survei bulan sebelumnya yang mencapai 31,4 persen. Bahkan, jika dibandingkan Juli lalu yang masih di angka 49,1 persen, elektabiltas Ahok merosot tajam.
Namun Ahok masih unggul.
Tempo.co juga memberitakan bahwa penurunan elektabilitas Ahok tak diiringi dengan kenaikan drastis elektabilitas para rival. Hasilnya, walaupun turun, namun tingkat keterpilihan Ahok masih unggul dibandingkan dua calon lainnya. Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni berada di urutan kedua dengan elektabilitas 20,9 persen. Sementara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di posisi buncit dengan elektabilitas 20 persen.
Editor’s picks
Baca juga: 4 Presiden Indonesia Punya Reaksi Berbeda Soal Dugaan Penistaan Agama Ahok
Banyak yang belum menentukan pilihan.
Pemerintah dan Komisi Pemilihan Umum nampaknya punya pekerjaan besar dalam Pilkada tahun depan. Jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan atau swing voters masih mendominasi. LSI mencatat, swing voters pada Pilkada DKI mencapai 34,5 persen. Angka itu naik daripada bulan sebelumnya yang hanya 28,2 persen. Jika sosialisasi tidak digencarkan, bukan tak mungkin mereka akan menjadi golput pada Pilkda nanti.
Pemilih menilai Ahok bersalah.
Dari hasil survei itu juga disebutkan bahwa 89,3 persen responden mengetahui kasus Ahok tersebut. Mayoritas dari mereka atau sekitar 73,2 persen menyatakan bahwa pidato kontroversi Ahok merupakan kesalahan.
Baca juga: Masih Mau Pilih Ahok? Saya Sih Gak Mungkin Pilih Ahok...