Selalu Kalah dalam Survei, Anies Tidak Percaya dengan Lembaga Eksternal Timses
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengaku heran dengan berbagai hasil survei yang selalu menempatkannya di posisi terendah. Padahal, Dia mengklaim sempat memiliki elektabilitas hingga 27 persen. Ditambah lagi, jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan atau undecided voters terus juga berkurang. Menurut Anies tak mungkin suara untuknya hilang tanpa adanya sebuah peristiwa besar. Namun, dia tak merinci persitiwa besar apa yang dimaksud.
Hasil survei terakhir yang dilakukan oleh Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno hanya 19,5 persen. Pasangan itu pun menduduki urutan paling buncit dan terpaut jauh dari pasangan Agus-Sylvi serta Ahok-Djarot yang menempati posisi 1 dan 2.
Tidak lagi mempertimbangkan survei eksternal.
Semakin tak sesuainya hasil survei dari beberapa lembaga dengan perkiraannya membuat Anies tidak lagi mempercayai hasil lembaga eksternal. Dia menilai responden yang dilibatkan dalam survei lembaga survei selama ini terlalu sedikit. Sebaliknya, survei yang dilakukan oleh tim suksesnya selalu melibatkan minimal 3000 orang."Kalau survei responden terbatas diekspos besar-besaran rasanya agak ya aneh," ujar Anies seperti dikutip dari Kompas.com.
6 lembaga survei tempatkan Anies-Sandiaga di posisi paling buncit.
Hingga saat ini, setidaknya sudah ada tujuh lembaga survei yang melakukan survei elektabilitas Pilkada DKI. Hasilnya, 6 di antaranya menempatkan Anies pada posisi paling buncit atau memiliki elektabilitas terendah. Lima lembaga itu antara lain, Indikator, Charta Politika, Poltracking, serta Lembaga Survei Indonesia. Hanya hasil survei Lembaga Konsultan Politik Indonesia (LKPI) menunjukkan Anies-Sandi berada di urutan ke dua di bawah Agus-Sylvi.
Editor’s picks
Baca juga: Survei Charta Politika: Agus-Sylvi Unggul dalam Elektabilitas
Sempat memiliki elektabilitas tertinggi.
Meskipun saat ini terus berada di posisi paling bawah dalam hal elektabilitas, pasangan Anies-Sandi sebenarnya pernah memiliki tingkat keterpilihan tertinggi November lalu. Saat itu, Lingkaran Survei Indonesia menempatkan pasangan nomor urut 3 ini memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 31,90 persen. Kondisi ini tak lepas dari ditetapkannya Ahok sebagai tersangka dugaan penistaan agama.
Fokus kerja.
Anies mengatakan, daripada terlalu pusing memikirkan hasil survei, dia memilih fokus untuk bekerja. Yang paling penting menurutnya adalah pemilihan suara yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017 nanti.
Baca juga: Usai Demo 4 November, Elektabilitas Ahok Turun 7 persen