Pasien Difteri di Samarinda Bertambah, Belum Ada Penetapan Status KLB

Enam pasien jalani perawatan intensif

Jakarta, IDN Times - Pasien penderita difteri terus bertambah di Samarinda, Kalimantan Timur. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie Samarinda, kedatangan dua pasien difteri baru dalam tiga hari terakhir.

"Dua pasien baru masuk ke RSUD pada 8 dan 9 Januari 2018, semuanya pasien anak-anak," kata Humas RSUD Abdul Wahab Sjahranie dr Satrio Febrian seperti dilansir dari Antara, Selasa (9/1).

Secara total, ada enam pasien difteri yang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie. Dari jumlah tersebut, satu pasien tersebut belum terlalu parah kondisinya.  

Sebelumnya, satu pasien anak berusia dua tahun telah dipulangkan karena kondisinya sudah sehat. Namun pasien berinisial N tersebut tetap diwajibkan menjalani kontrol di klinik terdekat.

Baca juga: Berantas Difteri, Kemenkes Siapkan 4.000 Vial Serum

1. Dirawat intensif

Pasien Difteri di Samarinda Bertambah, Belum Ada Penetapan Status KLBANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Satrio mengatakan keenam pasien yang dirawat di RSUD Abdul Wahab Sjahranie saat ini masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi. 

Pihaknya juga telah mengirimkan sampel kultur (pembiakan virus) ke laboratorium di Surabaya untuk dijadikan dasar memastikan kondisi pasien.

Sejauh ini, Satrio melanjutkan, keenam pasien difteri tersebut sudah mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.

2. Belum KLB

Pasien Difteri di Samarinda Bertambah, Belum Ada Penetapan Status KLBIlustrasi/Healthmap.com

Meski jumlah pasien difteri meningkat, namun RSUD Abdul Wahab Sjahranie belum berencana memberikan rekomandasi kepada Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri.

Sebab hasil uji laboratorium pembiakan virus belum ada. "Biasanya estimasi waktunya kurang lebih satu minggu hasil uji labnya dikirim," kata Satrio.

3. Kampanye vaksinasi

Pasien Difteri di Samarinda Bertambah, Belum Ada Penetapan Status KLBAntara Foto/Rosa Panggabean

Satrio mengingatkan masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan cara melakukan vaksinasi terhadap anak-anak mereka. 

Vaksin, kata Satrio, memang tidak lantas membuat seseorang kebal terhadap virus difteri.
"Namun setidaknya bila mereka sudah tervaksin, maka penyebaran virus tidak begitu kuat dan kondisi pasien bisa segera dipulihkan," jelasnya.  

Baca juga: Begini Cara Menkes Cegah Difteri di Masyarakat

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya