Jadi Kepala Staf Kepresidenan, Ini 5 Hal Unik tentang Jenderal (Purn) Moeldoko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menghadirkan wajah-wajah baru dalam pemerintahannya melalui reshuffle kabinet yang dilakukan pada Rabu pagi (17/1).
Selain Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham yang diplot menjadi Menteri Sosial dan mantan Ketua PSSI Agum Gumelar, yang didaulat menggantikan KH Hazim Muzadi sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), juga ada nama lain: Jenderal (Purn) Moeldoko.
Nama terakhir cukup menarik karena Moeldoko pernah menjadi orang nomor satu di TNI. Ia menjadi Panglima TNI di masa pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni pada 30 Agustus 2013 hingga 8 Juli 2015.
Seperti apa sosok Moeldoko? Berikut lima hal menarik tentang dirinya:
1. Moeldoko anak bungsu dari 12 saudara kandung
Moeldoko lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 8 Juli 1957. Dia adalah anak bungsu dari 12 bersaudara. Moeldoko kemudian menikah dengan Koesni Harningsih. Pasangan ini dikaruniai dua anak, yaitu Randy Bimantara dan Joanina Rachmaa.
Baca juga: Reshuffle Kabinet, Ini Wajah-Wajah Baru di Sekitar Presiden Jokowi
2. Pernah menjadi lulusan Akabri terbaik
Karier Moeldoko di dunia militer ditandai dengan ditetapkannya dirinya menjadi alumnus Akabri terbaik pada 1981. Selain itu Moeldoko juga meraih berbagai penghargaan di dunia militer, seperti Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama. Moeldoko juga pernah terlibat dalam operasi Seroja di Timor-Timor pada 1984.
Editor’s picks
3. Dekat dengan Presiden Jokowi
Kedekatan Moeldoko dengan Presiden Jokowi terlihat saat dirinya ditunjuk mewakili keluarga Jokowi untuk memberikan sambutan dalam pernikahan Kahiyang Ayu dan Bobby Afif Nasution. Penunjukan ini tak biasa karena Moeldoko tak memiliki hubungan keluarga dengan Presiden Jokowi.
4. Masih aktif sebagai Ketua HKTI
5. Meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia
Aktif di militer tak membuat Moeldoko melupakan pendidikan. Bahkan ia meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia.
Disertasinya yang berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)" membuatnya lulus dengan predikat sangat memuaskan.
Baca juga: Ini 5 Hal Menarik tentang Mensos Baru Idrus Marham