Jakarta, IDN Times - Debat publik perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 digelar pada Senin (12/3) malam. Debat ini diikuti empat pasangan calon yang akan maju dalam Pilgub Jawa Barat, yakni Ridwan Kamil- UU Ruzhanul Ulum, Tubagus Hasauddin - Anton Charliyan, Sudrajat - Ahmad Syaikhu, dan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi.
Salah satu pertanyaan yang dilontarkan kepada empat pasangan calon ini adalah bagaimana mereka menekan angka kemiskinan dan kesenjangan yang selama ini terjadi di Jawa Barat. Berikut jawaban masing-masing calon yang disiarkan secara langsung oleh Kompas TV:
1. Sudrajat: Perizinan harus dipermudah
Calon Gubernur yang didukung olehj Gerindra, PKS, dan PAN ini mengatakan salah satu cara untuk memangkas kemiskinan adalah dengan meningkatkan investasi. Untuk itu, perizinan usaha harus dipermudah sehingga investor tertarik menanamkan modal mereka. "Perizinan harus dipermudah, tidak ada lagi pungli di bawah meja," katanya.
2. Deddy Mizwar: Pangkas lama perizinan
Antara Foto/Agung Rajasa Sementara calon gubernur Deddy Mizwar mengatakan untuk mengatasi kemiskinan bisa dilakukan dengan mempermudah,investasi, caranya dengan memangkas waktu surat terbit perizinan usaha. Selain itu ekspor dan tingginya konsumsi masyarakat juga menjadi faktor lain pemangkas kemiskinan.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Jika perizinan di daerah memakan waktu hingga ratusan hari, ini harus dipangkas," kata Deddy Mizwar.
3. Ridwan Kamil: Meratakan pertumbuhan ekonomi kuncinya
Antara Foto/Agung Rajasa Calon Gubernur Ridwan Kamil mengatakan untuk memangkas ketimpangan caranaya adalah dengan meratakan ekonomi di semua kabupaten di Jawa Barat. Dengan begitu, tidak akan ada lagi orang Garut yang hijrah ke Bandung untuk memperbaiki perekonomian mereka. "Sehingga tidak perlu hijrah ke Bandung untuk meningkatkan ekonimi," katanya.
4. Tubagus Hasanudin: Kue ekonomi harus merata
Antara Foto/Agung Rajasa Adapun Calon Gubernur Tubagus Hasanudin mengatakan kurangnya partisiapsi publik dalam pembangunan menjadi faktor kurangnya kesejahteraan masyarakat. Selain itu kue ekonomi yang tidak merata juga mejadi penyebab lainnya. "Perlu leadership yang lebih bijak dalam menempatkan kue eknomi," katanya.
Baca juga: Demi Menangi Pilkada Jabar, Ridwan Kamil Rela Jadi 'Bang Toyib'