Soal Desa dengan Anak Gizi Buruk di Trenggalek, Ini Kata Puti

Gara-gara masalah ini, Emil dan Puti sempat terlibat debat kusir.

Surabaya, IDN Times - Debat publik perdana Pilkada Jatim 2018 yang diselenggarakan oleh KPU Jatim, Selasa (10/4) lalu masih terus menjadi pembahasan dari beberapa kalangan. Salah satu fokusnya adalah perdebatan antara cawagub Emil Elistianto Dardak dan Puti Guntur Soekarno.

Saat itu, Puti menyebut bahwa ada salah satu desa di Trenggalek yang memiliki anak dengan gizi buruk atau stunting. Namun, hal itu dibantah oleh Emil dengan menuding bahwa data dari Puti tidak valid.

1. Puti mengaku melakukan pengamatan langsung ke lapangan

Soal Desa dengan Anak Gizi Buruk di Trenggalek, Ini Kata PutiIDN Times/Ade Husni

Puti mengatakan bahwa saat debat hanya ingin mengkonfirmasinya kepada Emil. "Saya hanya tanya di Desa Kayen Trenggalek kenapa masih ada yang mengalami gizi buruk bahkan ada bayi stunting. Lalu angka pengangguran di Trenggalek yang saya dapat meningkat, padahal Mas Emil punya program Millennials Job Center," kata Puti saat melakukan Fun Interview dengan IDN Times, Kamis (13/4).


Bukannya mendapat klarifikasi, ia justru ditanya balik. "Padahal kan saya hanya tanya fakta di lapangan. Kenapa masih ada seperti itu, saya ke sana melihat sendiri lho kondisi desanya," ungkapnya.

2. Akses Desa Kayen masih susah dan belum tersentuh bantuan pemerintah

Soal Desa dengan Anak Gizi Buruk di Trenggalek, Ini Kata PutiIDN Times/Ardiansyah Fajar

Puti menceritakan kalau akses menuju desa tersebut memang terbatas. Ia juga sempat mendapat curhatan kalau bantuan sembako tak sampai ke sana. Hal inilah yang menjadikan kenapa masih ada bayi stunting di sana meski jumlahnya tak banyak.

"Ya mau sepuluh, mau satu itu kan warganya. Harusnya diperhatikan. Apalagi ada bayi yang masih stunting. Saya masuk ke desanya jalannya susah. Mereka bilang belum ada penyuluhan dari pemkab sana," bebernya.

Bukan hanya itu, Puti juga mengungkapkan jika kondisi warga sana memang jauh dari kata bersih. Pasalnya, mayoritas warganya tidak memiliki fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK). "Saya tanya di warga sana kalau buang air besar di mana Pak, Bu? Mereka jawab di sungai. Nah ini limbah air besar yang tanpa diolah dan dibuang langsung ke sungai bisa menimbulkan penyakit dan pencemaran tentunya. Belum lagi kondisi air bersihnya juga kan."

3. Menawarkan program dan menjanjikan bantuan jadi solusinya

Soal Desa dengan Anak Gizi Buruk di Trenggalek, Ini Kata PutiIDN Times/Ade Husni

Melihat hal tersebut, Puti pun tak tinggal diam. Ia mengaku langsung menawarkan program ke warga desa jika terpilih nanti.

Tak hanya itu, pihaknya juga menjanjikan bantuan berupa sembako dan nutrisi agar kejadian gizi buruk di seluruh pelosok Jatim tidak ada lagi.

Menurutnya, sebagai provinsi penerima APBD terbesar setelah Jakarta, Jatim mempunyai banyak potensi untuk mensejahterahkan warga masyarakatnya.

"Nantinya tidak ada lagi warga Jatim yang kurang mampu tidak tersentuh bantuan sembako, karena itu penting. Kami juga akan berikan nutrisi berupa susu, telor dan lain-lain tidak harus mahal yang penting gizinya tercukupi," kata Puti. Puti juga mengaku memiliki program Superstar yang berisi pemberdayaan perempuan desa.

Baca juga: Sempat Terjadi Debat Kusir, Emil dan Puti Akhirnya Bersalaman

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya