Kanalisasi Roda Dua di Surabaya Diundur

Besok baru sosialisasi, pemberlakuan tanggal 24 Februari 2014

Surabaya, IDN Times - Langkah Polrestabes dan Pemerintah Kota untuk mengurai kemacetan melalui kanalisasi kendaraan roda dua terpaksa diundur. Regulasi yang mewajibkan kendaraan roda dua melewati ruas luar atau frontage Jalan Ahmad Yani diundur hingga tanggal 24 Februari. Padahal, seharusnya kebijakan ini akan diberlakukan mulai Kamis, (1/2), besok.

1. Akan menambah waktu sosialisasi

Kanalisasi Roda Dua di Surabaya DiundurIDN Times/Ardiansyah Fajar

Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Eva Guna Pan Pandia mengatakan, penundaan itu dilakukan dengan tujuan agar masyarakat atau pengguna jalan mendapatkan lebih banyak sosialisasi. "Besok belum penindakan, masih tahap sosialisasi rambu-rambu sampai 24 Februari," ujar Pandia.

Baca juga: Jelang Tahun Baru, Polrestabes Surabaya Musnahkan Ribuan Miras

2. Dishub Surabaya sudah memasang lima rambu-rambu

Kanalisasi Roda Dua di Surabaya DiundurIDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara itu Kabid Lalu Lintas Dishub Surabaya, Robben Rico mengatakan pihaknya telah melakukan pemasangan rambu-rambu tambahan dan ikut mensosialisasikan. "Ada 5 rambu tambahan yang sudah kami pasang sepanjang  A. Yani. Kami juga ikut sosialisasi, karena yang arah putar balik depan City of Tommorow (Cito) roda dua tidak boleh putar balik. Pengendara roda dua harus putar melalui Bundaran Waru," ujar Robben.

3. Roda dua tidak lewat fontage A. Yani bisa ditilang

Kanalisasi Roda Dua di Surabaya DiundurIDN Times/Ardiansyah Fajar

Nantinya, ketika penerapan kanalisasi kendaraan roda dua di frontage road sisi Barat Jalan A. Yani berlaku, petugas Satlantas akan menindak tegas kendaraan yang tidak patuh. Pasalnya, selama proses sosialisasi, petugas getol mengarahkan kendaraan yang menuju masuk ke arah Surabaya. 

Berdasarkan hasil evaluasi, rata-rata kecelakaan disebabkan oleh kendaraan roda dua. Menurut Pandia, pada saat jam-jam kerja, motor sering melaju dengan kecepatan tinggi. Bahkan, sering melaju dengan zig zag, tanpa memperhatikan keselamatan diri sendiri dan pengendara lain.

Baca juga: Ini Jurus Pemkot Surabaya Kendalikan Harga Beras

Topik:

Berita Terkini Lainnya