Marak Hoax Penyerangan Ulama, Wakapolri Instruksikan Bentuk Tim Gabungan

Kapolri juga minta kasus diusut tuntas meskipun pelaku divonis gila

Surabaya, IDN Times - Wakil Kepala Kepolisian RI, Komjen Syafruddin menginstruksikan kepada Kapolda Jatim, Irjen Machfud Arifin untuk membentuk tim khusus. Perintah ini diberikan seiring makin banyaknya isu intoleransi yang meresahkan publik, seperti penyerangan ulama, perusakan rumah ibadah hingga teror di pondok pesantren.

1. Intruksikan dua polda lainnya

Marak Hoax Penyerangan Ulama, Wakapolri Instruksikan Bentuk Tim GabunganIDN Times/Ardiansyah Fajar

Syafruddin mengintruksikan agar Kapolda Jatim membentuk tim khusus yang menangani informasi sumir di masyarakat. "Kami juga instruksikan pada Polda Jabar dan Polda DIY. Biar masyarakat merasa aman, karena banyak isu hoax banyak penyerangan yang tidak benar," ujar Syafruddin, di Mapolda Jatim, Rabu (21/2).

2. Minta usut tuntas meski sudah divonis gila

Marak Hoax Penyerangan Ulama, Wakapolri Instruksikan Bentuk Tim GabunganIDN Times/Sukma Shakti

Syafruddin juga mengintruksikan kepada Kapolda Jatim untuk mengusut tuntas pelaku yang diduga menyerang ulama. Sekalipun pelaku divonis gila, dia ingin Polda Jatim tetap lakukan investigasi mendalam dan mencari motif fakta yang ada untuk disampaikan ke masyarakat. "Kenapa dia gila harus ditangani, kenapa gila itu harus dipaparkan, jangan berhenti pelaku gila dihentikan penyidikan, harus ditelusuri karena pemaparan rasional itu perlu untuk masyarakat. Semua harus transparan," tegasnya.

Baca juga: Kiai Bakal Dikawal saat Salat Subuh? Ini Cara Polri Cegah Penyerangan Tokoh Agama

3. Wakapolri ingin ulama dilibatkan

Marak Hoax Penyerangan Ulama, Wakapolri Instruksikan Bentuk Tim GabunganIDN Times/Ardiansyah Fajar

Syafruddin menambahkan, banyak negara sahabat terutama di Arab pecah belah karena isu yang tidak benar. Karena isu yang berkembang di negara sahabat presiden bisa jatuh.  Ia menyakini para alim ulama dan islam di Indonesia tidak seperti itu.

"Saya titipkan Polda Jatim dan Polri ke para ulama. Polri tidak ada apa-apanya tanpa ulama dan kiai. Tanpa do'a ulama, Polri tidak akan bisa berhasil. Supaya Jatim jadi daerah yang aman, harus dihentikan jangan percaya isu hoax, jangan disebarkan, supaya jadi kiblat yang sentral indonesia," ujarnya.

Baca juga: Orang Gila Pelaku Penyerangan Kiai Lamongan Dijenguk Keluarga

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya