Presiden Perancis Tawarkan Ilmuwan AS Pindah ke Negaranya

Demi hadapi Donald Trump

Penarikan diri Amerika Serikat dari Traktat Paris tentang perubahan iklim yang dimotori oleh Presiden Donald Trump membuat banyak negara geram. Dengan alasan mendahulukan kepentingan Amerika dan ongkos penanganan pemanasan global yang terlalu mahal, sang presiden terpilih pun mengambil langkah ini di awal bulan Juni lalu yang mendapatkan kecaman dari banyak negara.

Dalam rangka menghadang kebijakan tidak populer Presiden Donald Trump tersebut, Presiden Perancis Emmanuel Macron membuat sebuah program bertajuk 'Make Our Planet Great Again' untuk menandingi slogan kampanye Trump yang bertajuk 'Make American Great Again', sebagaimana dilansir dari The Guardian.

13 Ilmuwan AS terpilih dalam program penelitian mengenai alam.

Presiden Perancis Tawarkan Ilmuwan AS Pindah ke Negaranyatwitter/@chicagotribune

Dengan program ini Presiden Perancis tersebut akan memberikan bantuan kepada para ilmuwan Amerika yang bernilai puluhan juta euro agar dapat pindah ke Perancis dimana seluruh biaya hidup mereka akan ditanggung - selama masa kepresidenan Donald Trump.

Setelah melalui proses seleksi yang dimulai bulan Juni lalu - bertepatan dengan penarikan diri Amerika Serikat, akhirnya bertepatan dengan pertemuan awal One Planet Summit yang akan dihadiri oleh lebih dari 50 kepala negara di dunia, Presiden Perancis ini merealisasikan programnya ini. 

Sebanyak 18 ilmuwan - 13 di antaranya berasal dari Amerika Serikat - akhirnya terpilih untuk mengikuti program ini setelah melalui seleksi dari 5 ribu pelamar. Para pemenang ini akan diminta untuk memfokuskan diri dalam penelitian mengenai polusi, angin topan dan awan.

Tahun depan ada program serupa kerja sama dengan Jerman.

Presiden Perancis Tawarkan Ilmuwan AS Pindah ke Negaranyatwitter/@CBSNews

Selain itu sebuah program baru akan diluncurkan lagi tahun depan bersama Jerman dimana sekitar 50 proyek serupa akan dimulai lagi dengan dukungan dana sebesar 60 juta euro. Dan program yang semula menyasar para ilmuwan dari Amerika Serikat ini, akhirnya dikembangkan menjadi para ilmuwan dari seluruh dunia – meskipun ilmuwan dari Amerika Serikat tetap mendominasi. 

Meskipun program ini bertujuan baik, namun mendapatkan kritikan dari para ilmuwan di negaranya sendiri. Mereka mengeluh bahwa program 'bagi-bagi' uang ini terjadi di tengah upaya mereka dalam mendapatkan bantuan untuk mendukung pendidikan tinggi dalam negeri sendiri, demikian dilansir dari media Independent UK.

Dukungan Presiden Perancis bagi para ilmuwan Amerika Serikat seakan-akan menjadi ‘orang jahat’ di mata pemerintahan Donald Trump. Namun hal ini dilakukan bagi sebuah langkah yang baik untuk masa depan generasi mendatang.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya