Presiden Mongolia Desak Mahathir Buka Kasus Model Terkait Najib Razak

Selain kasus mega korupsi 1MDB

Ulan Bator, IDN Times - Tumbangnya Najib Razak sebagai perdana menteri Malaysia setelah partainya, Barisan Nasional dikalahkan oleh koalisi Pakatan Harapan yang mengusung Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri, membuka jalan bagi kasus hukum lainnya yang menyelimuti sang mantan perdana menteri tersebut.

Di tengah pengusutan skandal mega korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB), sebuah kasus hukum lain juga dimintakan keadilannya yaitu tewasnya seorang warga negara Mongolia yang juga adalah seorang model pada tahun 2006.

1. Kasus ini terjadi saat Najib Razak menjabat wakil Perdana Menteri Malaysia

Presiden Mongolia Desak Mahathir Buka Kasus Model Terkait Najib Razaktwitter.com/NajibRazak

Warga negara Mongolia bernama Shaariibuu Altantuya ditemukan tewas dan mobil yang ditumpanginya diledakkan menggunakan bahan peledak militer di sebuah hutan di luar kota Kuala Lumpur pada tahun 2006.

Dua orang mantan polisi yang diduga merupakan pengawal Najib Razak yang sewaktu peristiwa ini terjadi menjabat sebagai wakil perdana menteri, telah dijatuhi hukuman mati pada tahun 2015. Namun salah seorang berhasil melarikan diri ke Australia dan kini berada dalam tahanan negara Kangguru tersebut, demikian dilansir dari Star Online Malaysia.

2. Presiden Mongolia, Battulga Khaltmaa kirim surat resmi ke Mahathir Mohamad

Presiden Mongolia Desak Mahathir Buka Kasus Model Terkait Najib Razaktwitter.com/BattulgaKh

Berbagai kelompok penggiat hak sipil mengklaim bahwa pembunuhan model berusia 28 tahun itu terkait dengan perannya sebagai penerjemah dan rekan kerja dari mantan penasehat Najib Razak, yaitu Abdul Razak Baginda terkait pembelian dua kapal selam Scorpene-class dari raksasa galangan kapal Perancis DCNS tahun 2002. Dimana terdapat komisi yang diduga sebagai kickback sebesar 114 juta euro.

Selama ini Najib Razak telah membantah tuduhan adanya kaitan dengan ibu dua anak ini atau adanya korupsi dalam pembelian alutista negaranya, demikian dilansir dari Reuters.

Namun perubahan rezim membuat Presiden Mongolia, Battulga Khaltmaa mendesak agar pemerintahan baru Malaysia mengusut kembali kasus ini dalam sebuah surat yang ditujukan kepada PM baru Malaysia yang sekaligus dipublikasikannya di situs resmi pemerintah Mongolia hari ini (19/5/2018).

3. Anwar Ibrahim sudah mintakan adanya persidangan ulang

Presiden Mongolia Desak Mahathir Buka Kasus Model Terkait Najib Razakthestar.com.my

Selain mengucapkan selamat atas penunjukkan Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia yang baru, Presiden Mongolia ini berpendapat bahwa dengan membuka kembali kasus ini akan menegakkan keadilan dan juga meredakan ketegangan di antara kedua negara.

"Sebagai presiden Mongolia, saya memberikan perhatian khusus kepada kejahatan berat tersebut, bahwa pada tanggal 18 Oktober 2006, seorang warga negara Mongolia dan ibu dari dua orang anak Shaariibuu Altantuya dibunuh di Malaysia," demikian isi surat tersebut sebagaimana dilansir dari South China Morning Post.

Anwar Ibrahim yang baru saja dibebaskan hari Rabu kemarin menurut Star Online Malaysia juga sudah menegaskan bahwa kasus ini harus dibuka lagi dan kedua polisi tersebut harus menjalani persidangan baru karena persidangan sebelumnya sudah 'tercemar' oleh hakim yang ragu-ragu.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya