Polisi Tangkap Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong-un

Diduga wanita itu mata-mata Korea Utara

Kepolisian Malaysia menyatakan bahwa mereka telah mengungkap pembunuh kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un, Kim Jong-nam, di Kuala Lumpur, Malaysia. Dilansir dari The Star, pelaku adalah seorang wanita dengan paspor Vietnam. 

Seperti diketahui, Senin lalu, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam tewas di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia. Pria berusia 45 tahun itu sempat melapor kepada petugas bandara di meja penerima tamu. Mengutip dari Telegraph, dia mengaku merasa pusing setelah sesorang yang tak dikenalnya mengusap wajahnya dengan sesuatu.

Polisi Tangkap Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong-untelegraph.co.uk

Wanita yang diduga berusia sekitar 20 tahun tersebut ditangkap polisi pada hari ini pukul 9 pagi waktu setempat. Penangkapan ini dilakukan setelah wajah wanita ini terekam oleh CCTV bandara.

Dalam rekaman tersebut, salah satu wanita pembunuh Kim Jong-nam mengenakan busana atasan putih. Dia melintas di dekat Jong-nam sebelum menyerangnya dengan racun. Wanita misterius tersebut diduga salah satu mata-mata Korea Utara.

Baca Juga: Bos Baru Majalah Playboy Sebut Foto Telanjang Itu Biasa

Polisi Tangkap Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong-untelegraph.co.uk

Polisi melakukan pengkapan di bandara karena meyakini wanita tersebut akan kembali untuk mengejar penerbangan ke Vietnam. Tan Sri Noor Rashid Ibrahim, Deputi Inspektur Jenderal Polisi, mengatakan polisi telah bekerja sama dengan diplomat Korea Utara dan Vietnam. Noor Rashid juga menyampaikan bahwa mereka juga akan mencari beberapa orang lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

Polisi Tangkap Pembunuh Kakak Tiri Kim Jong-untelegraph.co.uk

Kim Jong-nam adalah putra sulung dari Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un. Tadinya, Kim Jong-nam digadang-gadang sebagai pemimpin Korea Utara selepas Kim Jong-il wafat. Selama ini, King Jong-nam bersembunyi karena menganggap adik tirinya sendiri sebagai ancaman.

Baca Juga: Militer AS Berencana Sewa Tempat di Gedung Milik Donald Trump

Topik:

Berita Terkini Lainnya