Sebut Perempuan Hanya Pencari Gelar Akademik, Profesor Ini Dicemooh

Dia tetap tak mau mengaku salah

Seorang profesor Sosiologi asal Universitas Zheijiang Tiongkok menjadi bahan cemoohan warganet. Feng Gang, nama profesor itu, dirisak setelah mengunggah status di jejaring sosial Weibo miliknya yang dinilai berperilaku diskriminatif terhadap wanita. Feng menilai bahwa rasio gender wanita lebih banyak daripada pria yang mengambil studi master di negara itu. 

Sebut Perempuan Hanya Pencari Gelar Akademik, Profesor Ini Dicemoohsixthtone.com

Selain itu, Feng juga menilai bahwa para wanita tersebut tidak benar-benar fokus pada studi mereka. "Mereka hanya berada di sini untuk meraih gelar," tulisnya seperti dilansir dari Shanghaiist.com

Menimbulkan petisi di kalangan warganet.

Sebut Perempuan Hanya Pencari Gelar Akademik, Profesor Ini Dicemoohshanghaiist.com

Bukannya meminta maaf, Feng malah memilih untuk membalas kritik dengan pernyataan yang lebih tajam. "Sejarah telah membuktikan bahwa dunia akademis bukanlah ranah wanita," tulisnya. Hal ini membuat Dou Ban, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Tunghai membuat petisi yang isinya menuntut Feng untuk segera meminta maaf. 

Namun demikian Feng tetap bersikeras untuk tidak mengaku bersalah. Dirinya mengklaim hanya membahas tentang perbandingan antara wanita dan pria yang tidak seimbang. Feng bahkan menilai bahwa tuduhan itu dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak suka kepada dirinya. 

Baca juga: Ini Lho, 7 Hal yang Diam-diam Cowok Sukai dari Ceweknya

Bukan yang pertama kali. 

Sebut Perempuan Hanya Pencari Gelar Akademik, Profesor Ini Dicemoohscmp.com

Perilaku diskriminasi gender di Tiongkok memang masih menjadi hal yang jamak ditemui, bahkan di kalangan akademisi. Pada tahun 2013, He Guangshun, profesor di Guangdong University of Foreign Studies mengatakan bahwa wanita tidak seharusnya mengambil kelas pagi, karena membutuhkan waktu yang banyak untuk berdandan. Sementara pada tahun 2015, peneliti Zhou Guoping menulis bahwa satu-satunya ambisi seoran wanita adalah mencintai, melahirkan, dan membesarkan anak-anak. 

Dilansir dari sixthtone.com, sebuah survei pada bulan Januari 2016 memberi kesimpulan bahwa 60% ilmuwan perempuan di 40 institusi akademis di Tiongkok  mengalami diskriminasi akibat gender mereka. Sementara 67% responden pria menilai bahwa baik pria dan wanita telah diperlakukan sama dalam dunia akademis.

Baca juga: Demi Setarakan Gender, Uber Keluarkan Dana Puluhan Miliar

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya