Terlalu Banyak Wisatawan, Warga Spanyol Serukan Anti-Turis

Beberapa bahkan melakukan kekerasan secara langsung.

Sejumlah kota di Spanyol menjadi tujuan utama para turis dari berbagai negara. Mereka memadati bandara, restoran, dan beberapa titik liburan ternama. Musim panas jadi puncaknya. Pada tahun lalu, ada 75,6 juta turis datang ke negara tersebut. Tak seperti kebanyakan negara yang bangga dengan jumlah turis yang meningkat, fenomena ini rupanya justru dianggap sebagai masalah oleh warga Spanyol. Protes anti turis terjadi di beberapa kota seperti Barcelona, Majorca, Valencia serta San Sebastian.

Peserta protes bahkan melakukan kekerasan secara langsung.

Terlalu Banyak Wisatawan, Warga Spanyol Serukan Anti-TurisEPA via express.co.uk

Dikutip dari The Independent, mereka yang terlibat dalam protes anti turis ingin menyuarakan dampak negatif dari pariwisata massal terhadap kehidupan warga lokal. Misalnya, sejumlah orang bertopeng menyerang satu bus yang baru tiba di stadion Barcelona, Nou Camp.

Mereka merusak ban dan mencoret-coret badan bus. Kemudian, mereka juga menuliskan sebuah pesan dalam bahasa Catalan: "Pariwisata membunuh lingkungan sekitar". Tak hanya bus yang jadi target. Sepeda-sepeda yang disewakan untuk turis pun turut dirusak.

Selain Barcelona, warga di Mallorca dan San Sebastian juga menyuarakan penolakan terhadap para turis. Mereka berencana untuk melakukan protes anti-pariwisata pada 17 Agustus mendatang. Waktu tersebut bersamaan dengan festival Basque yang juga jadi salah satu atraksi pariwasata.

Baca Juga: Manfaat Tak Terduga Kalau Kamu Belajar Ragam Bahasa Asing di Usia 20-an

Pariwisata dianggap sebagai masalah mendesak kedua setelah pengangguran.

Terlalu Banyak Wisatawan, Warga Spanyol Serukan Anti-TurisEPA via express.co.uk

Warga lokal melihat bahwa turis kerap membawa masalah ke dalam kehidupan mereka. Salah satu yang jadi kekhawatiran mereka adalah perilaku para turis yang tak terkontrol ketika mabuk dan kemudian buang air kecil sembarangan.

Saking tak sukanya mereka pada dampak buruk yang dibawa turis, warga Barcelona mengatakan bahwa pariwisata adalah masalah mendesak kedua setelah pengangguran. Sementara itu, tak bisa dipungkiri bahwa semakin besar jumlah turis ke Spanyol, maka semakin banyak meningkat perekonomian negara itu.

Persoalan yang dialami Spanyol sangat kontras dengan cita-cita PBB yang pada 2015 lalu mencanangkan 2017 sebagai Tahun Pariwisata Berkelanjutan Untuk Pembangunan. Kala itu, agendanya adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pariwisata untuk membangun sikap saling memahami antar manusia dan melahirkan penghargaan terhadap kebudayaan lain.

Baca Juga: Di Madrid, Duduk Mengangkang Haram Hukumnya

Topik:

Berita Terkini Lainnya