United Airlines Berikan Rp 133 juta, Ini Syaratnya

Kebijakan baru usai skandal

Maskapai penerbangan asal Amerika Serikat, United Airlines, sempat menjadi perbincangan publik. Saat itu, kru pesawat menyeret seorang penumpang keluar dari pesawat yang sudah penuh untuk memberi tempat bagi staf maskapai. Wajah pria tersebut bahkan babak belur. Karena didera beragam protes, United Airlines mengeluarkan kebijakan baru.

United Airlines menawarkan kompensasi berupa uang bagi penumpang yang bersedia merelakan kursinya untuk penumpang lain.

United Airlines Berikan Rp 133 juta, Ini SyaratnyaLouis Nastro/File Photo/Reuters

Dikutip dari BBC, United Airlines akan memberikan uang sebesar Rp 133 juta untuk penumpang yang mau mengikhlaskan kursinya untuk penumpang lain. Kebijakan tersebut merupakan satu dari sepuluh kebijakan baru yang segera diberlakukan oleh manajemen United Airlines.

Kebijakan itu merupakan satu dari 10 kebijakan baru United Airlines yang segera diberlakukan. CEO United Airlines, Oscar Munoz, mengatakan langkah tersebut diambil untuk menunjukkan bahwa pihaknya berniat memperbaiki sikap dan memastikan peristiwa penyeretan penumpang itu tak terjadi lagi.

"Setiap konsumen berhak diperlakukan dengan standar pelayanan tertinggi dan dengan sikap menghormati yang dalam," ujar Munoz, seperti dikutip dari South China Morning Post. "Evaluasi kami menunjukkan banyak hal yang keliru pada hari itu, tapi intinya sudah jelas: kebijakan kami bertentangan dengan nilai dan prosedur yang digunakan untuk melakukan hal yang benar," tambahnya.

Baca Juga: Awak Maskapai Seret Penumpang dari Kursinya, Ternyata Ini Penyebabnya

Kebijakan lainnya adalah tentang pembatasan penggunaan anggota keamanan dan situasi di mana kelebihan penumpang terjadi.

United Airlines Berikan Rp 133 juta, Ini SyaratnyaKamil Krzaczynski/Reuters

Selain penawaran kompensasi sebesar Rp 133 juta, United Airlines juga mengeluarkan kebijakan-kebijakan lain yang memang mengesankan mereka terpengaruh oleh skandal yang terjadi. Misalnya adalah pembatasan penggunaan aparat keamanan untuk situasi-situasi darurat dan tak mewajibkan konsumen yang duduk di pesawat untuk menyerahkan kursinya kecuali ada risiko keamanan.

Sehubungan dengan kelebihan penumpang, United Airlines meminta manajemen untuk sebisa mungkin menguranginya. Kru pesawat juga diwajibkan untuk memasukkan namanya dalam daftar penumpang 60 menit sebelum jam keberangkatan untuk menghindari kemungkinan adanya skandal serupa yang menjatuhkan nama United Airlines.

Baca Juga: Keberadaan Kalajengking di Kabin Kembali Hebohkan United Airlines

Topik:

Berita Terkini Lainnya