Trump Resmi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Makin edan!

Washington, IDN Times - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akhirnya secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ia menyampaikannya melalui sebuah pidato di Gedung Putih pada Rabu waktu setempat (6/12).

Pengakuan itu mengubah pendekatan Amerika Serikat terhadap konflik Israel-Palestina.

Trump Resmi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota IsraelANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem

Di hadapan sejumlah pejabat pemerintahan dan media, Trump berkata bahwa keputusan tersebut langkah yang "sudah lama dinantikan" dan sangat penting untuk meningkatkan proses perdamaian Israel dan Palestina.

"Aku telah berniat bahwa ini adalah waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Di kala para presiden sebelumnya menjadikan ini janji kampanye dan9 mereka gagal memenuhinya. Hari ini, aku memenuhinya," kata Trump.

Kemudian, ia menyebut bahwa pengakuan itu "menandai awal dari pendekatan baru" terhadap konflik Israel-Palestina. "Aku menilai langkah ini adalah demi kepentingan Amerika Serikat dan pengejaran perdamaian antara Israel dan Palestina," tambahnya.

Kedutaan besar Amerika Serikat di Tel Aviv juga akan dipindah ke Yerusalem. Hanya saja, karena perencanaan dan pembangunannya diprediksi butuh waktu setidaknya tiga tahun, maka untuk sementara kedutaaan besar mereka masih tetap berada di Tel Aviv.

Baca juga: Banyak Ditentang, Trump Segera Umumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel

Benjamin Netanyahu berterima kasih, tapi para pemimpin dunia Arab lainnya memprotes keputusan itu.

Trump Resmi Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota IsraelANTARA FOTO/REUTERS/Mohamad Torokman

Usai pernyataan resmi Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunggah video melalui akun Twitter pribadinya. Dalam video itu, ia menyebut Rabu sebagai hari bersejarah. "Kami sangat bersyukur kepada presiden atas keputusannya yang berani dan adil untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan untuk mempersiapkan pembukaan kedutaan besar Amerika Serikat di sini," ucapnya.

Sementara itu, para pemimpin dunia Arab dan negara-negara lainnya menilai langkah Trump itu ceroboh. Presiden Palestina Mahmoud Abbas melihat pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Trump memberi kesempatan kepada "organisasi-organisasi ekstremis untuk melaksanakan perang keagamaan".

Warga Palestina juga sudah mulai turun ke jalan dan membakar bendera Amerika Serikat. Demonstrasi juga terjadi di Turki. Para diplomat Amerika Serikat sudah diperingatkan untuk tak meninggalkan area kedutaan besar mereka. Keputusan Trump diprediksi menyulut banyak sekali kemarahan warga di Timur Tengah.

Protes juga disuarakan oleh Perdana Menteri Prancis Emmanuel Macron. Menurutnya, keputusan Trump itu "berlawanan dengan hukum internasional". Kemudian, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dengan tegas mengatakan,"Tak ada alternatif untuk two-state solution. Tak ada Rencana B."

Baca juga: Memahami "Two-State Solution", Solusi Israel-Palestina yang Dilanggar Trump

Topik:

Berita Terkini Lainnya