Tiongkok Dilaporkan Pasang Sistem Rudal di Laut Cina Selatan

Padahal area tersebut masih menjadi sengketa antara beberapa negara.

Beijing, IDN Times - Pemerintah Tiongkok dikabarkan memasang sistem pertahanan rudal di tiga titik di Laut Cina Selatan. Kabar tersebut disampaikan oleh jaringan media Amerika Serikat, CNBC. Jika laporan itu benar, maka ini menjadi pertama kalinya Tiongkok memasang sistem rudal di wilayah yang menjadi sengketa beberapa negara.

1. Sistem itu ditujukan untuk pertahanan

Tiongkok Dilaporkan Pasang Sistem Rudal di Laut Cina SelatanCSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe

CNBC mengutip penyataan sejumlah sumber yang tak disebutkan namanya. Mereka berkata bahwa berdasarkan hasil laporan agen rahasia Amerika Serikat, rudal YJ-12B itu mampu menyasar kapal dalam jarak 295 mil laut atau sekitar 546 kilometer.

Sedangkan sistem rudal penghalau jarak jauh disebut mempunyai radius pertahanan dari musuh sejauh 160 mil atau sekitar 296 kilometer. Tiga titik yang menjadi lokasi pemasangan adalah Fiery Cross Reef, Subi Reef dan Mischief Reef.

Baca Juga: Masih Sengketa, Tiongkok Gencar Bangun Fasilitas Militer di Laut Cina Selatan

2. Tiongkok menguatkan dominasinya

Tiongkok Dilaporkan Pasang Sistem Rudal di Laut Cina SelatanAsia Maritime Transparency Initiative/CSIS

Pemasangan sistem rudal tersebut punya arti signifikan dalam konteks konflik di Laut Cina Selatan. Fasilitas militernya di kawasan itu semakin meningkat. Seorang pakar Laut Cina Selatan bernama Greg Poling berkata kepada The Guardian bahwa pemerintah di Beijing berkomitmen untuk menguatkan dominasi mereka di sana.

Menurutnya, keputusan Tiongkok itu sudah bisa diprediksi. "Sebelum ini, jika kamu adalah salah satu pihak yang mengklaim [wilayah di Laut Cina Selatan], kamu tahu bahwa Tiongkok memonitor setiap pergerakanmu. Kini kamu tahu bahwa kamu beroperasi di dalam jangkauan rudal Tiongkok. Ini adalah ancaman yang, jika tidak secara implisit, berarti cukup kuat."

3. Gedung Putih keluarkan peringatan

Tiongkok Dilaporkan Pasang Sistem Rudal di Laut Cina SelatanCSIS

Pemerintah Amerika Serikat menanggapi keputusan Tiongkok dengan mengeluarkan peringatan yang disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders. "Kami sangat sadar akan militerisasi Tiongkok di Laut Cina Selatan. Kami menyuarakan kekhawatiran secara langsung kepada pemerintah Tiongkok tentang ini dan akan ada konsekuensi-konsekuensi jangka panjang," ucapnya.

Hanya saja, ia tak mengungkapkan secara detil tentang apa konsekuensi yang dimaksud. Sebelumnya, calon Komandan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pasifik, Philip Davidson, mengatakan bahwa proses militerisasi Tiongkok di Laut Cina Selatan sudah lengkap dan hanya "kurang pasukan militer yang disiagakan".

Tiongkok sendiri memang memandang wilayah sekitar Kepulauan Spratly sebagai bagian dari kekuasaannya. Selain Tiongkok, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, Taiwan dan Jepang juga mengklaim hal yang sama.

Baca juga: Konflik Laut Cina Selatan: Tiongkok Siap Perang

Topik:

Berita Terkini Lainnya