Times Square Dipilih Pengebom karena Pasang Poster Natal

Akayed Ullah berniat melakukan bom bunuh diri di lokasi ramai tersebut.

New York, IDN Times - Seorang pria bernama Akayed Ullah (27), melakukan sebuah upaya bom bunuh diri di Times Square, New York, pada Senin pagi waktu setempat (11/12). Namun, bom yang dipasangnya gagal meledak dengan sempurna. Belakangan terungkap bahwa Ullah melakukan aksi itu hanya karena terdapat sebuah poster bertema Natal yang dipasang di area padat wisatawan itu. 

Ia terinspirasi serangan ISIS saat menjelang liburan Natal.

Times Square Dipilih Pengebom karena Pasang Poster NatalANTARA FOTO/REUTERS/Edward Tobin

Dikutip dari The New York Times, Ullah berusaha meledakan bom pipa yang di tubuhnya di sebuah stasiun bawah tanah Manhattan ketika jam sibuk. Akibat bomnya gagal meledak dengan sepurna, Ullah justru menjadi satu-satunya orang yang terluka berat. Adapun ribuan orang yang berada di lokasi itu langsung panik. 

Saat diinterogasi polisi, Ullah mengaku bahwa aksinya terinspirasi oleh sejumlah serangan yang dilakukan ISIS di Eropa menjelang Natal. Sementara itu, tujuannya untuk menciptakan teror adalah untuk membalas dendam kepada Amerika Serikat atas pengeboman di Suriah dan sejumlah wilayah lain di dunia.

Baca juga: Teror Manhattan, Pelaku Diduga Simpatisan ISIS yang Jadi Pengemudi Uber

Ullah adalah seorang imigran dari Bangladesh yang telah jadi permanent resident di Amerika Serikat.

Times Square Dipilih Pengebom karena Pasang Poster NatalANTARA FOTO/Instagram/Joseph Zagami/Handout via REUTERS

Kepolisian setempat mengumumkan identitas Ullah usai berhasil membawanya ke rumah sakit di mana ia dirawat karena bagian tangan dan perutnya terbakar sangat parah. Ullah rupanya adalah imigran dari Bangladesh yang tinggal di Brooklyn.

Ia mendapat status permanent resident Amerika Serikat dari program visa yang tersedia untuk orang yang memiliki saudara di negara tersebut. Usai serangan teror itu, Presiden Donald Trump berkata bahwa program itu harus dievaluasi ulang.

"Kerugian berat yang disebabkan oleh sistem cacat pada keamanan dan perekonomian Amerika sudah sangat jelas sejak lama. Aku berniat untuk meningkatkan sistem imigrasi kita untuk mengutamakan negara dan masyarakat kita terlebih dulu," kata Trump dalam sebuah pernyataan resmi.

Kepolisian sendiri mengatakan bahwa Ullah sudah siap mati dengan meledakan dirinya sendiri. Bom pipa yang ia pasang itu biasanya menghasilkan ledakan mematikan. Namun, karena tak berjalan sesuai rencana, bom itu hanya melukainya.

Serangan teror itu adalah yang kedua kalinya dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya, seorang teroris yang terinspirasi dari ISIS menabrakkan truk di sepanjang Hudson River, New York, dan membunuh delapan orang.

Baca Juga: Larang Masuk Warga dari Negara Muslim, Trump Dapat Restu Jaksa Agung

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya