Tanda Tanya Soal Pelaku Penyerangan Rudal ke Landasan Militer Suriah

Saling lempar tanggung jawab...

Damaskus, IDN Times - Media Suriah, SANA, memberitakan adanya beberapa serangan rudal yang menghancurkan landasan militer Tayfur di Homs pada Senin (9/4). Sejumlah orang dikabarkan tewas dan lainnya luka-luka. 

1. Tidak diketahui siapa pelakunya

Tanda Tanya Soal Pelaku Penyerangan Rudal ke Landasan Militer Suriah ANTARA FOTO/REUTERS/Omar Sanadiki

Dikutip dari BBC, serangan yang mengejutkan publik internasional tersebut menimbulkan tanda tanya. Sebabnya adalah hingga saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab. Namun, SANA menduga bahwa pelakunya adalah Amerika Serikat.

Satu sumber militer berkata kepada media tersebut bahwa, "Angkatan udara kami menghadapi sebuah agresi roket di landasan udara militer T-4." Ia juga menambahkan insiden itu"kemungkinan agresi Amerika". Deutsche Welle sendiri mengutip media Lebanon yang melaporkan warga sekitar melihat beberapa jet tak dikenal terbang di atas lokasi kejadian.

Baca juga: Tertipu ISIS, Keluarga Asal Indonesia Terjebak Perang Suriah

2. Amerika Serikat membantah telah melakukan atau mengetahui serangan tersebut

Tanda Tanya Soal Pelaku Penyerangan Rudal ke Landasan Militer Suriah ANTARA FOTO/REUTERS/Khalil Ashawi

Pemerintah Amerika Serikat melalui Pentagon merespons tudingan media Suriah tersebut. Dalam sebuah pernyataan, mereka menegaskan bahwa saat ini Departemen Pertahanan tidak melakukan serangan udara di Suriah.

Sehari sebelumnya, Donald Trump mengirimkan cuitan yang berisi kecaman kepada Rusia dan Iran karena telah "mendukung Assad si binatang" yang dituding berada di balik serangan zat kimia beracun pada Sabtu (7/4). Trump memperingatkan bahwa ada "harga mahal yang harus dibayar" oleh mereka.

3. PBB melangsungkan pertemuan untuk membahas dugaan serangan zat kimia beracun

Tanda Tanya Soal Pelaku Penyerangan Rudal ke Landasan Militer Suriah ANTARA FOTO/REUTERS/Bassam Khabieh

Dilansir dari New York Times, setidaknya ada 42 warga Suriah tewas. Mereka diduga menjadi korban serangan zat kimia beracun di Douma. Media milik pemerintah Suriah sendiri melaporkan bahwa Assad dan pasukan militernya tidak menggunakan senjata kimia.

Mereka justru menuding pemberontak Muslim yang menjadi pelakunya. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah mengeluarkan pernyataan yang berisi tuntutan agar rezim Assad segera bertanggung jawab. Dewan Keamanan PBB sendiri dijadwalkan bertemu untuk membicarakan insiden tersebut pada Senin (9/4). 

Baca juga: Warga Sipil Jadi Korban Gas Mematikan, Trump Salahkan Obama dan Assad

Topik:

Berita Terkini Lainnya