Tahun Anjing, Malaysia Malah Pasang Iklan Ayam Jago

Soalnya, anjing dianggap hewan najis.

Kuala Lumpur, IDN Times - Tahun Baru Imlek baru saja berlalu. Namun, momen tersebut menyisakan cerita lucu dari Malaysia. Pemerintah mendapatkan cemoohan karena memasang iklan ucapan selamat tahun baru tapi dengan gambar ayam jago yang menggonggong.

1. Iklan itu dibuat oleh kementerian perdagangan

Tahun Anjing, Malaysia Malah Pasang Iklan Ayam JagoAFP/Samuel Reeves

Seperti dilaporkan BBC, iklan yang dipasang di sebuah surat kabar itu bertujuan untuk memberi ucapan kepada masyarakat. Menurut kalendar Cina, 2018 adalah tahun Anjing. Hanya saja, yang muncul di iklan justru gambar binatang lain. 

Kementerian perdagangan mengaku bertanggung jawab atas iklan yang terbit pada 15 Februari itu. Melalui akun Facebook, pihak kementerian juga meminta maaf kepada publik atas "kesalahan teknis" yang sudah terjadi. 

Baca juga: Begini Kemeriahan Perayaan Imlek di Sydney

2. Masyarakat memberikan komentar yang mencemooh kesalahan itu

Tahun Anjing, Malaysia Malah Pasang Iklan Ayam JagoAFP/Manan Vatsyayana

Juru bicara kementerian, Luqman Hakim Abd Malik, juga mengucapkan permohonan maaf dan mengaku sangat menyesal atas ketidaknyamanan yang ada. Namun, itu tak menghentikan masyarakat untuk mencemooh kesalahan tersebut.

Channel News Asia mengutip beberapa komentar warganet. Salah satunya menilai bahwa kesalahan tersebut "tidak mencerminkan apapun, kecuali kebodohan". Sedangkan yang lain mencurigai pemerintah sengaja tidak memakai gambar anjing dan memilih binatang lainnnya.

3. Sempat berada kabar bahwa pemerintah tak ingin menyinggung komunitas Muslim

Tahun Anjing, Malaysia Malah Pasang Iklan Ayam JagoAFP/Manan Vatsyayana

Dilansir dari Reuters, bulan lalu tersiar rumor bahwa sektor bisnis Malaysia berupaya untuk tak menggunakan anjing sebagai simbol ucapan Imlek karena khawatir akan menyinggung warga Muslim. Pasalnya, anjing dianggap sebagai hewan najis.

Seorang warganet berpendapat bahwa "tidak ada yang salah dengan memakai gambar anjing karena itu melambangkan Imlek". Sementara itu, kepala biro harmoni keagamaan dari Asosiasi Komunitas Tionghoa Malaysia menilai ada upaya untuk "membuat kelompok Tionghoa marah" karena kesalahan sepele.

Baca juga: Gong Xi Fa Cai: Merayakan Imlek, Merayakan Keragaman

Topik:

Berita Terkini Lainnya