Tahan Jurnalis, Warga Jerman Tolak Kedatangan Erdoğan

Kepolisian Turki penjarakan jurnalis Jerman

Sejak akhir Februari 2017 terjadi protes besar-besaran di sejumlah kota di Jerman. Salah satu yang terbesar adalah di Berlin. Protes tersebut terjadi menyusul tersiarnya kabar penahanan warga Jerman, Deniz Yucel, di Turki. Mereka menuntut pemerintah Jerman untuk melarang presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, masuk ke Jerman dengan alasan apapun sebelum Yucel dibebaskan.

Deniz Yucel secara resmi menjadi tersangka dengan tuduhan bergabung dengan organisasi teroris dan menyebarkan propaganda.

Tahan Jurnalis, Warga  Jerman Tolak Kedatangan ErdoğanAFP/Getty Images via BBC

Seperti dilaporkan BBC, Deniz Yucel merupakan seorang reporter untuk media Jerman, Die Welt (DW), yang bertugas di Turki. Ia memiliki kewarganegaraan ganda: Jerman dan Turki. Jurnalis veteran berusia 43 tahun tersebut ditangkap kepolisian Turki pada 14 Februari dan pada 28 Februari lalu ia resmi menjadi tersangka. Menurut pengacaranya, Yucel dituduh menjadi anggota organisasi teroris dan menyebarkan propaganda ujaran kebencian.

Dikutip dari The Guardian, banyak yang menduga ditangkapnya Yucel terkait dengan skandal peretasan email pribadi dari Berat Albayrak yang tak lain adalah menantu Erdoğan sekaligus menteri energi Turki. Dikutip dari The Guardian, banyak yang menduga ditangkapnya Yucel terkait dengan skandal peretasan email pribadi dari Berat Albayrak yang tak lain adalah menantu Erdoğan sekaligus menteri energi Turki.

Tuduhan keterlibatannya dalam organisasi teroris muncul akibat Yucel mewawancarai salah satu pendiri PKK dua tahun lalu. PKK adalah Partai Pekerja Kurdistan yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Turki karena ingin memisahkan diri dari negara itu. Yucel sendiri adalah salah satu korban dari lebih dari 150 jurnalis yang dipenjara oleh pemerintahan Erdoğan dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Turki Ancam Akan Biarkan Pengungsi Suriah Masuk ke Eropa

Rakyat menuntut pemerintah Jerman untuk melarang Erdoğan menginjakkan kaki di negara mereka.

Tahan Jurnalis, Warga  Jerman Tolak Kedatangan ErdoğanUmit Bektas/Reuters

Kanselir Jerman, Angela Merkel, mendapat tekanan luar biasa dari rakyat Jerman untuk melarang Erdoğan masuk ke negara mereka. Mereka menilai presiden Turki itu tak pantas diterima di Jerman karena keputusannya memberangus media yang ia yakini berseberangan dengan kepentingannya. "Sangat penting untuk memperjelas bahwa waktu untuk bersahabat dengan Erdoğan telah habis," ujar salah satu peserta protes. 

Sejumlah politisi pun turut menyuarakan tuntutan kepada pemerintah Jerman. Mereka menyatakan menolak tegas kedatangan Erdoğan ke Jerman. Sebagian bahkan mengecam tindakan Erdoğan yang menggerus kebebasan berpendapat di Turki. Salah satu politisi dari partai sayap kiri, Sevim Dağdelen, berkata Angela Merkel punya tanggungjawab politik dan legal untuk melarang Erdoğan menginjakkan kaki di Jerman.

Erdoğan sendiri awalnya dikabarkan akan mengunjungi Jerman untuk bertemu komunitas diaspora Turki di Jerman. Kedatangannya ke Jerman adalah untuk mencari dukungan dalam referendum tanggal 18 April mendatang. Referendum itu akan menentukan apakah Erdoğan perluasan kekuasaan (termasuk yang seharusnya menjadi otoritas seorang perdana menteri), mengontrol budget, menunjuk hakim, hingga menjabat untuk dua periode lagi yang secara konstitusi merupakan sesuatu yang ilegal.

Baca Juga: Pemerintah Turki Pecat Lebih dari 10.000 Orang dan Tutup 160 Media

Topik:

Berita Terkini Lainnya