Kawannya Bunuh Diri, Mahasiswa di India Bakar Kampus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Chennai, IDN Times - Sejumlah mahasiswa di Universitas Sathyabhama di India membakar furnitur di dalam salah satu ruangan kampus pada Rabu malam (22/11). Times of India melaporkan bahwa tindakan pembakaran tersebut dilakukan usai salah satu mahasiswa bunuh diri.
Mereka memprotes kampus yang diduga mempermalukan siswa tersebut.
"Mahasiswa tahun pertama di Universitas Sathyabama membakar properti kampus. Saat ini, polisi bersenjata telah dikerahkan untuk menjaga keamanan di luar kampus," tulis salah satu media setempat, Asian News International dalam cuitannya di Twitter.
Media-media lokal di India menyebut bahwa latar belakang pembakaran itu adalah kematian salah satu mahasiswa perempuan yang bunuh diri. Mahasiswa berusia 18 tahun itu gantung diri di kamarnya setelah dikabarkan kedapatan menyontek dan dipaksa keluar ruangan.
Begitu kabar tentang kematiannya menyebar, mahasiswa-mahasiswa lain mulai menyiapkan aksi protes. Foto-foto api yang melahap berbagai furnitur milik universitas ramai dibagikan oleh warganet India di media sosial.
Editor’s picks
Baca juga: Protes Sengketa Lahan, Para Petani India Kubur Diri
Kakak almarhum meragukan apakah kedua peristiwa itu berkaitan.
Mahasiswa yang bunuh diri tersebut bernama Duvvuru Monica Reddy. Menurut pihak kampus, ketika ujian semester untuk mata kuliah Ilmu Kimia, Reddy kedapatan menyalin pekerjaan orang lain. Orang yang mengetahuinya langsung melapor ke petugas kampus dan ia diminta meninggalkan ruangan.
Mereka juga berkata bahwa konsekuensi dari tindakan itu adalah Reddy dilarang mengikuti satu ujian. Setelah mengetahuinya, Reddy kembali ke kamar asrama dan kemudian menggantung diri.
Kakak laki-laki Reddy sendiri tak tahu pasti apakah pembakaran itu berhubungan langsung dengan kabar kematian adiknya. Sedangkan pengelola universitas mengaku akan mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya yang perlu diambil.
Baca juga: Ada Polisi Anti Pelecehan Seksual, Warga India Malah Merasa Tak Nyaman